Seperti yang kita ketahui, meminum susu bisa memperkuat tulang dan otot. Itu karena dalam susu hewani, seperti susu sapi atau susu kambing, secara alami memiliki kalsium dan protein yang tinggi. Susu bisa mendukung kepadatan tulang dengan kalsium, dan proteinnya berkontribusi pada pertumbuhan otot.
Sedari kecil, minum susu dipercaya mampu membuat tinggi badan bertambah, setidaknya seperti itulah yang dikatakan orang tua kita. Entah dari mana pernyataan tersebut muncul, namun, sampai saat ini, manfaat minum susu bagi tinggi badan masih diperbebatkan. Beberapa penelitian secara terbatas memang mengatakan demikian.
Dikutip dari Men’s Health, menurut ahli gizi bernama Kelly Jones, memang terdapat beberapa penelitian pada anak yang menunjukkan adanya peningkatan kecil pada tinggi badan karena rutinitas minum susu. Namun, penelitian ini hanya menunjukkan korelasi, bukan hubungan sebab-akibat. Untuk itu, mari kita bahas lebih lanjut.
Daftar Isi
Faktor yang Memengaruhi Tinggi Badan
Tinggi badan seseorang, setidaknya dipengaruhi oleh faktor genetik, nutrisi, dan aktivitas yang dilakukan. Menurut beberapa sumber, faktor genetik masih menjadi pengaruh paling besar, persentasenya hingga 80% sendiri. Faktor genetik di sini maksudnya adalah tinggi kedua orang tua. Seorang anak mewariskan gen HMGA2 dari orang tuanya.
Kecukupan nutrisi dan aktivitas adalah faktor lain yang juga memengaruhi tinggi badan seseorang. Untuk menunjang pertumbuhan, tulang membutuhkan vitamin D, kalsium, dan fosfor yang cukup. Olahraga juga merupakan aktivitas yang mampu mendukung tinggi badan, semisal berenang, jogging, atletik, dan sebagainya.
Kaitan Susu dan Tinggi Badan Menurut Riset
Sejujurnya, riset yang membuktikan kaitan meminum susu dengan peningkatan tinggi badan sangat beragam. Sebuah riset yang terbit di The Journal of Nutrition pada 2018 contohnya, diikuti oleh sekelompok peserta mulai dari masa kelahiran hingga berumur 17 tahun, dari 8 ons susu yang dikonsumsi setiap hari, ternyata mampu menambah tinggi badan sebanyak 0,39 cm.
Namun, yang perlu dipahami juga, penulis memberi catatan bahwa sebagian besar peserta riset tersebut adalah kelompok keluarga menengah ke atas. Penelitian tersebut, belum diketahui pasti apakah hasilnya akan sama jika dilakukan pada kelompok keluarga menengah ke bawah. Jadi, sebenarnya ada banyak faktor yang menjadi pengaruh.
Terkait penelitian tersebut, Kelly Jones mengatakan ada faktor lain yang tidak dimasukkan dalam variabel penilaian. Kebanyakan penelitian yang menunjukkan korelasi meminum susu dengan tinggi badan, tidak mempertimbangkan faktor lain, seperti kualitas pola makan keseluruhan yang mencakup asupan protein, kalsium, vitamin D, hingga nutrisi yang memadai.
Lalu, ada tinjauan sistematis pada tahun 2019 yang terbit di Advances in Nutrition. Menambahkan produk susu ke dalam pola makan, menurut tinjauan tersebut memang ada kaitannya dengan peningkatan kandungan mineral tulang selama masa kanak-kanak. Namun, meski begitu, tidak ada korelasi antara produk susu tersebut dengan peningkatan tinggi badan.
Sebetulnya, masalah ini sedikit rumit. Susu mungkin memiliki pengaruh pada tinggi badan, namun pengaruhnya masih tergantung pada kecukupan nutrisi setiap individu. Kebanyakan penelitian juga dilakukan pada anak-anak, bagi rentang umur dewasa, sebagian besar ahli mengatakan sudah tidak dapat lagi bertambah tingginya.
Tetap Konsumsi Susu dengan Rutin
Walau bukti penelitian tentang kaitan meminum susu dengan peningkatan tinggi badan masih abu-abu, susu masih menawarkan banyak sekali nutrisi yang bermanfaat. Susu adalah salah satu dari sedikit sumber kalsium yang paling kaya. Seperti yang kita ketahui, kalsium mampu mendukung kesehatan dan kepadatan tulang.
Ditambah lagi, protein dalam susu dikenal sangat bermanfaat bagi pertumbuhan dan perbaikan otot. Nutrisi adalah salah satu faktor yang berpengaruh pada tinggi badan. Susu akan memberi solusi yang tepat untuk mencukupi kebutuhan nutrisi tersebut. Apalagi dengan Susu Kambing Merapi yang di dalamnya memiliki kalsium dan protein yang lebih tinggi daripada susu sapi.
