Maag adalah penyakit yang cukup umum kita jumpai. Gejala yang umum meliputi sakit perut, kembung, mual, muntah, serta sensasi panas di ulu hati. Dengan kondisi perut yang sangat sensitif, tidak heran jika tidak semua susu aman untuk penderita maag.
Bagi penderita maag, memilih makanan dan minuman yang tepat sangat penting untuk menghindari gejala yang memburuk. Nah, salah satu minuman yang sering menjadi perbincangan adalah susu. Lantas, susu seperti apa yang cocok dan aman?
Daftar Isi
Kriteria Susu yang Cocok untuk Penderita Maag
Beberapa jenis susu dapat memperparah gejala maag dan meningkatkan asam lambung. Namun, hal ini tidak berarti kita harus sepenuhnya menghindari susu, terutama jika kita memang membutuhkannya untuk memenuhi kebutuhan nutrisi.
Nah, untuk memastikan bahwa susu yang kita konsumsi tidak memperburuk kondisi maag, ada beberapa kriteria yang perlu kita perhatikan. Susu pada umumnya memang tidak cocok bagi penderita maag, meminumnya juga bisa membuat asam lambung naik. Sehingga, kita memang harus lebih selektif.
1. Rendah Lemak
Susu dengan kadar lemak rendah, maksimal sekitar 2%, atau tanpa lemak adalah pilihan terbaik bagi penderita maag. Lemak dalam susu bisa memperlambat pencernaan, sehingga jika konsumsinya tinggi, bisa memicu peningkatan asam lambung dan memperburuk gejalanya.
Susu rendah lemak dapat berperan sebagai penyangga sementara bagi lambung, yang berarti bisa membantu menjaga keseimbangan pH tanpa terlalu banyak merangsang produksi asam lambung guna mencerna makanan.
Lemak yang tinggi pada susu bisa memperlambat proses pencernaan dan membuat otot sfingter esofagus lebih rileks. Akibatnya, asam lambung akan lebih mudah naik ke kerongkongan. Kondisi ini bisa memperburuk gejala maag dan GERD.
Nah, jika kalian sering mengalami kekambuhan setelah minum susu, coba perhatikan kadar lemak dalam kemasan yang dikonsumsi. Beralih ke susu rendah lemak atau susu tanpa lemak mungkin bisa membantu mengurangi risiko kambuhnya gejala.
2. Memiliki pH yang Basa
Asam lambung yang berlebihan dapat mengiritasi lapisan lambung dan menyebabkan nyeri, perih, dan rasa tidak nyaman. Susu dengan pH yang basa dapat membantu menetralkan kelebihan asam lambung yang menjadi penyebab utama gejala maag.
Susu dengan pH basa dapat memberikan peredaan sementara dari gejala maag seperti nyeri ulu hati, mual, dan kembung. Hal ini karena saat diminum, susu dapat melapisi lapisan lambung dan mengurangi iritasi akibat asam lambung.
Selain meredakan gejala, susu dengan pH basa juga dapat membantu proses penyembuhan luka pada lapisan lambung yang mungkin terjadi akibat iritasi asam lambung. Susu dengan pH yang basa, bisa kita temukan pada susu almond, susu kedelai, hingga susu kambing.
3. Rendah Laktosa
Laktosa adalah gula alami yang ditemukan dalam susu, tetapi banyak orang mengalami kesulitan mencernanya. Bagi penderita maag yang juga memiliki intoleransi laktosa, susu rendah laktosa bisa saja menjadi solusinya. Lantaran susu tinggi laktosa, justru membuat perut tidak nyaman.
Ada beberapa jenis susu pabrikan yang telah melalui proses enzimatis guna mengurangi kadar laktosa, sehingga lebih mudah dicerna dan tidak menimbulkan perut kembung atau diare. Pilihan susu yang secara alami memiliki laktosa rendah adalah susu kambing.
Susu Kambing Adalah Pilihan Ideal bagi Penderita Maag
Susu kambing adalah minuman hewani yang kaya akan nutrisi bermanfaat bagi tubuh. Jenis susu satu ini bisa menjadi alternatif yang aman bagi penderita maag dan asam lambung. Susu kambing memiliki beberapa kelebihan dalam konteks untuk penderita maag.
- Mengandung asam amino L-glutamin yang bersifat basa dan membantu menetralkan asam lambung.
- Struktur molekul lemaknya lebih kecil dibandingkan susu sapi, sehingga lebih mudah dicerna.
- Kandungan protein kasein dalam susu kambing lebih rendah dibandingkan susu sapi, sehingga lebih aman bagi penderita maag yang sensitif terhadap protein susu.
- Memiliki kadar laktosa yang lebih rendah, sehingga cocok bagi penderita maag yang juga mengalami intoleransi laktosa dan alergi.
Terlebih, susu kambing memiliki kadar kalsium yang lebih tinggi daripada susu sapi. Menurut studi dalam Journal of Neurogastroenterology and Motility, asupan kalsium yang cukup dapat membantu menurunkan risiko iritasi lambung dan memperkuat otot sfingter esofagus guna mencegah naiknya asam lambung.
