Akibat Kekurangan Tidur, Seluruh Tubuh Merasakan Efeknya!

Akibat Kekurangan Tidur

Setelah seharian beraktivitas, tidur menjadi opsi utama bagi kita untuk mengatasi rasa lelah. Maka, tidak heran jika tidur menjadi kebutuhan dasar manusia yang sifatnya wajib. Bayangkan jika kita kekurangan tidur, akibat yang timbul keesokan harinya mungkin perasaan lelah, rewel, grogi, atau uring-uringan?

Mungkin itu hanya segelintir akibat yang terlihat secara jelas. Bagi manusia, tidur sama pentingnya dengan makan dan minum. Jika kita kekurangan tidur, sebetulnya dampak yang timbul tidak sesederhana itu. Tidur adalah waktu otak terlibat dalam berbagai proses biologis yang membantu pemulihan fisik dan mental.

Berapa Durasi Tidur yang Ideal?

Jam

Melansir dari laman Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat, durasi tidur setiap orang memiliki perbedaan dari faktor umur. Bayi membutuhkan sekitar 16 jam waktu tidur, remaja membutuhkan 9 jam waktu tidur, sementara dewasa hanya butuh 7-8 jam saja. Namun, ada penelitian lain yang mengatakan jika durasi tidur ideal orang dewasa cukup 5-7 jam saja.

Durasi kurangnya tidur akan terakumulasi dan meningkat sesuai kekurangan tidur pada hari-hari sebelumnya. Tidur yang kurang ini menciptakan hutang tidur pada hari-hari berikutnya. Pada akhirnya, tubuh tetap menuntut agar hutang tidur tersebut dilunasi, fisik dan mental tidak mampu berfungsi secara maksimal ketika tubuh belum cukup istirahat.

Apa Akibat Kekurangan Tidur bagi Tubuh?

Akibat kekurangan tidur di malam hari tidak hanya membuat kita mengantuk di siang hari. Lebih dari itu, karena selama tidur, tubuh memperbaiki diri dari kerusakan sehingga bisa berfungsi normal keesokan harinya. Kurang tidur berdampak negatif pada hampir seluruh sistem tubuh, bagaimana bisa?

1. Sistem Saraf Pusat

Sistem Saraf

Sebagaimana jalan raya yang menghubungkan berbagai kota, seperti itulah fungsi sistem saraf pusat kita di dalam tubuh. Namun, sistem saraf pusat memerlukan tidur yang cukup agar tetap berfungsi dengan baik. Akibat dari kekurangan tidur bisa mengganggu cara tubuh dalam mengirim dan memproses informasi.

Selama tidur, terjadi perbaikan dan pemeliharaan di antara sel-sel otak kita. Jalur-jalur baru akan terbentuk, sehingga bisa membantu kita dalam mengingat informasi baru yang telah kita pelajari sebelumnya. Sayangnya, kurang tidur membuat otak kita lelah dan tidak bisa melakukan tugas tersebut dengan baik.

Jika demikian, kita mungkin menjadi lebih sulit berkonsentrasi. Sinyal informasi juga menjadi tertunda, sehingga mampu menurunkan koordinasi tubuh. Inilah mengapa, kurang tidur berdampak negatif pada kemampuan mental dan kondisi emosional kita. Suasana hati menjadi lebih sensitif, hari-hari terasa rewel dan uring-uringan.

2. Sistem Imunitas

Olahraga

Saat kita tidur, secara tidak sadar sistem kekebalan tubuh sedang menghasilkan zat pelindung dan pelawan infeksi, seperti antibodi dan sitokin. Sistem imun menggunakan zat-zat ini untuk memerangi bakteri dan virus. Sitokin tertentu juga bisa membentuk pola tidur yang ideal.

Kekurangan tidur mencegah sistem imun untuk membangun kekuatannya. Akibatnya, tubuh lebih mudah terserang penyakit. Krisis antibodi dan sitokin menyebabkan tubuh sulit menangkis bakteri dan virus. Selain itu, kita mungkin membutuhkan waktu pemulihan lebih lama saat terserang penyakit.

3. Sistem Pencernaan

Obesitas

Selain terlalu banyak makan dan jarang berolahraga, kekurangan tidur juga memiliki akibat dan faktor risiko obesitas. Tidur cukup berpengaruh pada dua hormon yang berperan dalam mengontrol rasa lapar dan kenyang, yaitu leptin dan ghrelin.

Leptin memberi tahu otak saat kita sudah cukup makan. Tanpa tidur yang cukup, otak secara otomatis akan mengurangi leptin dan meningkatkan ghrelin yang merupakan hormon perangsang nafsu makan. Fluktuasi hormon ini menyebabkan seseorang cenderung suka makan berlebihan di malam hari.

Selain itu, kekurangan tidur juga mengakibatkan kita merasa cepat lelah saat berolahraga. Tentunya, seiring berjalannya waktu, jarang beraktivitas fisik akan membuat berat badan bertambah. Asupan kalori yang masuk tidak cukup terbakar, massa otot juga cenderung tidak terbangun.

4. Sistem Kardio

Kardio

Tidur cukup memengaruhi proses pengaturan kadar gula darah, tekanan darah, dan pengelolaan peradangan di dalam tubuh. Tidur juga memainkan peran penting dalam kemampuan tubuh untuk menyembuhkan dan memperbaiki pembuluh darah hingga jantung.

Karena alasan itu, orang dengan kekurangan tidur lebih berisiko terkena penyakit yang menyerang organ kardiovaskular. Sebuah penelitian yang terbit di European Journal of Preventive Cardiology menyebut analisis adanya kaitan antara insomnia dengan peningkatan risiko serangan jantung dan stroke.

5. Sistem Endokrin

Produksi hormon sangat bergantung pada porsi tidur kita. Tidur yang kurang atau sering terbangun sepanjang malam bisa memengaruhi produksi hormon. Gangguan ini juga bisa memengaruhi produksi hormon pertumbuhan, utamanya pada anak-anak dan remaja. Hormon ini bisa membantu tubuh dalam pembangunan massa otot dan perbaikan sel hingga jaringan tubuh.

Tidur Nyenyak dengan Susu Kambing!

Susu kambing mengandung cukup banyak triptofan, sebuah asam amino yang berperan sebagai prekursor melatonin. Jenis asam amino ini akan menjaga kadar hormon melatonin yang cukup demi mengatur siklus tidur yang baik. Triptofan dalam susu kambing akan membantu pengaturan jam biologis kita.

Dengan meminum segelas susu kambing, akan membuat perasaan kita lebih tenang. Susu akan membantu menurunkan suhu tubuh dan membuat tidur menjadi lebih nyaman. Segelas susu juga membantu mengusir rasa gelisah, memberi efek relaksasi dan mengurangi kecemasan.

Susu Kambing Merapi Gold

BELI SEKARANG

Bukan Susu Kambing Biasa

Lebih Berkhasiat

Tidak hanya lezat, Susu Kambing Merapi juga berkhasiat. Beberapa keluhan penyakit terbantu dengan minum Susu Kambing Merapi.