Normalnya, setiap keluarga pasti memiliki menu makanan yang bervariasi setiap harinya. Berbeda jika kita adalah seseorang yang hidup sendiri, memiliki rutinitas padat atau tidak suka memasak, mungkin akan mudah terjebak ke dalam pola makan yang sama terus-menerus. Atau bisa jadi karena faktor lain, misal kesukaan terhadap makanan tertentu, sehingga enggan makan tanpa adanya menu tersebut.
Pendek kata, menu makanan yang sama setiap hari itu tidak jelek. Menu yang sama setiap harinya tidak berbahaya, namun tentunya masih banyak opsi yang lebih sehat daripada itu. Ada beberapa kontra terkait hal tersebut, seperti risiko kesenjangan nutrisi dan kejenuhan.
Sehatkah Makan Menu yang Sama Setiap Hari?
Berdasarkan riset, semakin beragam menu makanan, akan semakin beragam juga zat gizi yang bisa diserap oleh tubuh. Menu yang beragam juga bisa mencegah rasa bosan serta membangun selera makan yang bagus. Menurut ahli kesehatan masyarakat bernama Rania Batayneh, menu yang sama kadang bisa timbul karena terbatasnya pengetahuan tentang manfaat makanan.
Rania Batayneh juga menganggap untuk menjalani pola makan sehat, tidak masalah untuk makan makanan cepat saji sesekali saja. Ini juga bisa memberi keragaman untuk lidah dan perut kita. Walau sebenarnya menu makan yang sama tidak masalah bagi tubuh. Menurut ahli gizi bernama Brigitte Zeitlin, tubuh bisa saja tetap sehat dengan menu berulang, tapi itu semua tergantung jenis makananannya.
Ketika kita terpaku pada makanan yang sama, itu sudah meningkatkan risiko kekurangan beberapa nutrisi lain yang mungkin saja tidak ada di dalam sajian menu tersebut. Ambil contoh pada sup, di dalamnya memang memiliki ragam karbohidrat, protein, dan lemak sehat dari kubis, kentang, ayam, kacang, dan campuran lainnya. Namun, tentunya tidak semua makanan menawarkan jenis nutrisi itu.
Faktanya, tubuh kita memang tidak hanya butuh satu atau dua nutrisi. Dengan menambah variasi makanan, tentunya bisa mengasupi manfaat lain, seperti serat, prebiotik, dan antioksidan. Ragam makanan juga akan membantu mikrobium usus agar bisa beradaptasi dengan perubahan. Tentunya, boleh bagi kita untuk menikmati makanan yang sama setiap hari, namun jangan lupa juga untuk memenuhi jenis nutrisi lainnya.
Penutup
Susu adalah salah satu asupan padat gizi. Di dalam satu gelas susu saja, mengandung zat gizi mikro dan makro yang bisa membantu melengkapi kebutuhan gizi harian tubuh. Seperti yang kita ketahui, susu juga menjadi sumber kalsium dan protein yang baik, karena sediaannya mudah diserap tubuh. Susu juga merupakan aktor dalam pedoman gizi seimbang menurut Menteri Kesehatan.
Susu Kambing Merapi adalah produk susu kambing etawa bubuk yang menyediakan ragam nutrisi yang baik untuk penuhi kebutuhan gizi. Dibanding susu sapi, susu kambing lebih mudah dicerna oleh tubuh manusia. Selain itu, susu kambing lebih ramah pada orang dengan gejala alergi susu. Beberapa jenis nutrisinya, seperti kalsium dan protein lebih tinggi daripada susu sapi.