Kebanyakan orang tua mengira bahwa emosi dan perilaku anak sepenuhnya dipengaruhi oleh pikiran dan pengalaman mereka sehari-hari. Padahal, penelitian terbaru menunjukkan bahwa kesehatan pada saluran cerna, khususnya usus, memiliki pengaruh penting yang besar pada otak dan kondisi mental.
Daftar Isi
Pernah Mendengar soal Gut-Brain Axis?
Usus sering mendapat julukan sebagai otak kedua. Ini karena usus memiliki hubungan yang erat dengan otak. Nah, konsep gut-brain axis ini merujuk kepada hubungan antara sistem pencernaan dan otak. Kedua organ ini disebut saling berkomunikasi dan saling memengaruhi satu sama lain.
Penekanan terhadap pentingnya kesehatan usus, sebetulnya sudah ada sejak lebih dari 2000 tahun yang lalu. Dunia kedokteran pada masa itu menyatakan bahwa semua penyakit asalnya dari usus. Hingga pada saat ini, penelitian modern telah bisa mengonfirmasi kebenarannya. Bagaimana mungkin ya?
Menurut studi yang terbit di National Library of Medicine, kumpulan mikroba yang hidup di saluran cerna, memiliki peran besar dalam perkembangan dan fungsi otak. Selain itu, 80% dari sistem imunitas disebut terletak di usus. Lebih dari itu, usus menjadi penghasil vitamin K yang penting untuk penyerapan nutrisi, mendukung tingkat energi, juga menghilangkan sisa metabolisme dan racun dari tubuh.
Bagaimana Kesehatan Usus Bisa Berpengaruh Penting untuk Otak dan Mental Anak?
Nah, penelitian dari Rumah Sakit Anak Pennsylvania menunjukkan bahwa bakteri usus memproduksi sekitar 95% dari serotonin tubuh. Serotonin sendiri merupakan neurotransmitter yang memiliki peran penting dalam mengatur suasana hati, depresi, dan perilaku. Coba bayangkan jika usus sedang bermasalah?
Ketika mikrobiota usus seimbang, kadar serotonin pun cukup untuk menjaga keseimbangan emosi. Sebaliknya, gangguan pada keseimbangan mikrobiota usus bisa menyebabkan perubahan suasana hati dan perilaku, termasuk kecemasan, hiperaktif, bahkan yang paling parah adalah gejala autisme.
Studi lain yang terbit di Human Microbiome Journal karya Katerina Johnson dari Oxford University, membuktikan bahwa orang-orang yang ceria dan aktif secara sosial cenderung memiliki usus yang lebih sehat. Ternyata, bakteri usus erat kaitannya dengan kebahagiaan dan kemampuan bersosialiasi ya?
Pentingnya Mikrobiota Usus yang Seimbang
Di dalam usus anak, terdapat lebih dari 400 spesies bakteri yang membentuk mikrobiota di dalamnya. Jumlah bakteri yang hidup di saluran pencernaan ini, bahkan melebihi jumlah sel di dalam tubuh manusia. Ia memiliki peran penting untuk kesehatan anak, mulai dari kesehatan sistem cerna, mental, serta emosional.
Ahli kesehatan sepakat bahwa mikrobiota usus yang lebih beragam memiliki arti kesehatan usus yang lebih baik. Karena keseimbangan mikrobiota tidak hanya menjaga fungsi pencernaan, tetapi juga turut berdampak langsung pada keseimbangan hormonal dan suasana hati si anak itu sendiri.
Salah satu cara untuk menjaga keseimbangan mikrobiota usus adalah dengan memberikan anak asupan prebiotik. Prebiotik adalah jenis serat yang menjadi makanan bagi bakteri baik di dalam usus. Ia membantu bakteri baik tumbuh dan berkembang, sehingga bisa memberi manfaat kepada tubuh secara optimal.
Susu kambing adalah sumber prebiotik yang kerap kali terlupakan. Prebiotik yang terkandung dalam susu kambing utamanya berupa oligosakarida, mirip dengan yang biasa ditemukan di dalam ASI. Zat ini dapat meningkatkan jumlah bakteri baik, seperti bifidobacteria dan lactobacili yang penting bagi keseimbangan mikrobiota usus.