Memasuki Usia 30 Tahun, Wanita Lebih Rentan Osteoporosis

Memasuki Usia 30 Tahun, Wanita Lebih Rentan Osteoporosis

Bagi sebagian wanita, usia 30 tahun mungkin menjadi puncak produktivitas dan aktivitas fisiknya. Pada usia ini, mereka mungkin sudah menikah, beranak, atau berkesibukan padat. Masih banyak hal yang perlu diatur, tak terkecuali kesehatan, memasuki usia ini wanita lebih rentan osteoporosis.

Ada Apa dengan Usia 30 Tahun?

Wanita yang memasuki usia 30-an, tidak seharusnya berpikir jika jatah risikonya terkena penyakit masih lama. Menurut WebMD, pada usia ini, wanita sudah saatnya untuk melakukan berbagai jenis pemeriksaan kesehatan. Semakin cepat, maka semakin baik, sehingga penyakit cepat tertangani.

Hal itu bisa menjadi mendesak jika keluarga memiliki riwayat penyakit turunan, mengingat kondisi kesehatan wanita usia 30 sudah cukup rentan, tak terkecuali kesehatan tulang. Osteoporosis bisa menyerang usia berapa pun. Terlebih, fase awalnya memang tanpa gejala dan sulit terdeteksi.

Osteoporosis atau pengeroposan tulang cenderung menyerang performa tulang tertentu, terutama pada bagian tulang yang sering kita gunakan secara aktif untuk berkegiatan. Misalnya tulang bahu, panggul, pinggul, pergelangan tangan, hingga tulang belakang. Mengapa kita harus lebih peduli?

Osteoporosis dan Wanita 30 Tahun

Osteoporosis menyebabkan tulang lebih mudah patah, karena penipisan dan pengeroposan yang masif. Menurut WebMD, wanita yang mulai memasuki usia ini, bahkan tulangnya bisa menipis dan mengeropos karena masalah sepele. Misalnya, ketika tersandung di jalan sehingga tulang patah.

Kecelakaan kecil seperti kasus tersebut, biasanya akan sembuh. Namun, selama tulang masih tergolong lemah, sangat wajar jika tulang ini cenderung bisa patah kembali. Dari waktu ke waktu, kondisi itu akan membatasi pergerakan dan mengganggu segala aktivitas topangan tulang.

Usia 30-an adalah umur alamiah yang mana manusia akan mengalami penurunan kadar kalsium pada tulang. Terlebih, wanita juga memiliki beberapa faktor yang mendukungnya. Itulah mengapa pada usia ini, wanita lebih rentan osteoporosis. Tanda awal osteoporosis bisa muncul pada usia ini.

Seperti kita ketahui, osteoporosis lebih sering terjadi pada wanita menopause. Namun demikian, banyak juga wanita yang mengalami osteoporosis sebelum memasuki fase tersebut. Istilah ini juga dikenal dengan nama osteoporosis premenopause, pengeroposan semakin hari semakin intens.

Wanita Lebih Rentan Osteoporosis

Baik pria atau wanita, usia 30 tahun adalah waktu puncak massa tulang tercapai. Tulang pada usia ini sudah terbentuk secara utuh dan selanjutnya tidak akan ada lagi penambahan massa tulang lagi. Namun, wanita lebih berisiko terkena osteoporosis daripada pria, lalu mengapa bisa demikian?

1. Massa Tulang Lebih Kecil

Berhenti bertambahnya massa tulang pada usia 30 tahun, membuat kesehatan wanita juga ikut terpengaruh. Menurut WebMD, wanita mencapai puncak pertumbuhan tulang pada usia 18 tahun. Tubuh tetap membangun massa tulang, namun pria memiliki pertumbuhan yang lebih banyak.

2. Rendahnya Hormon Estrogen

Hormon estrogen adalah hormon yang memiliki peran signifikan untuk kepadatan tulang. Tingkat hormon estrogen yang berubah di dalam tubuh bisa memengaruhi risiko osteoporosis pada pria atau wanita. Hilang atau berkurangnya estrogen akan membuat kepadatan tulang menurun.

Pada wanita, hormon estrogen memainkan peran utama dalam menjaga tulang tetap sehat dan kuat. Hormon ini mampu merangsang pertumbuhan tulang dan menghambat penyerapan tulang. Karena itu, pada usia remaja, estrogen cenderung masih tinggi dan memiliki tulang yang kuat.

Namun, menurut Everyday Health, ketika memasuki masa menopause atau premenopause, angka produksi estrogen akan menurun secara drastis. Kondisi ini menyebabkan penurunan kepadatan tulang pada wanita. Inilah yang membuat wanita usia 30-an akan lebih rentan terkena osteoporosis.

3. Hamil dan Menyusui

Kehamilan dan menyusui adalah dua tahap penting dalam kehidupan seorang wanita. Kedua kondisi tersebut menyebabkan banyak perubahan pada tubuh, tak terkecuali tulang. Selama hamil atau menyusui, si kecil butuh banyak asupan kalsium yang tentunya diambil dari tubuh ibunya.

Karena bayi masih dalam masa pertumbuhan dan perkembangan, penyerapan kalsium oleh bayi dari tubuh ibunya bisa menyebabkan penurunan sementara pada kesehatan tulang. Terlebih, wanita memiliki kadar estrogen yang lebih sedikit saat menyusui, makin memperparah kepadatannya.

4. Diet Ketat

Beberapa faktor sebelumnya menambah risiko pengeroposan tulang pada wanita dari waktu ke waktu. Kalsium adalah nutrisi utama untuk membangun dan menjaga tulang yang kuat. Nutrisi ini tidak boleh lepas dari pola makan harian. Karena menurut Healthline, diet ketat tanpa kalsium yang cukup akan membuat wanita lebih rentan terkena osteoporosis.

Cegah Osteoporosis dengan Susu Kambing

Susu Kambing Merapi mendukung gerak sehat dan aktif. Produk susu kambing bubuk ini hadir untuk memberikan nutrisi terbaik untuk tulang, sendi, dan otot. Jangan sampai aktivitas terhambat karena gejala osteoporosis. Cegah dari dini, hindari pengeroposan di masa tua akibat osteoporosis.

Osteoporosis adalah penyakit yang sulit terdeteksi sejak dini. Langkah yang bisa kita lakukan adalah pencegahan sedini mungkin dengan cara memenuhi kebutuhan nutrisi bagi tulang. Susu ini memiliki kalsium, vitamin D, protein, dan magnesium yang bisa bantu kurangi risiko osteoporosis.

Susu Kambing Merapi adalah salah satu minuman sumber kalsium yang nikmat, cocok untuk segala rentang usia, dari anak-anak hingga lanjut usia. Produk ini bisa membantu kita dalam menjaga gizi kalsium tetap terpenuhi, demi menunjang aktivitas sehari-hari dengan kandungan tinggi kalsium.

Susu Kambing Merapi Gold

BELI SEKARANG

Bukan Susu Kambing Biasa

Lebih Berkhasiat

Tidak hanya lezat, Susu Kambing Merapi juga berkhasiat. Beberapa keluhan penyakit terbantu dengan minum Susu Kambing Merapi.