Sudah menjadi tradisi kita jika konsumsi daging kambing akan meningkat pada saat Hari Raya Idul Adha. Sejak dahulu, mitos yang beredar mengatakan bahwa daging kambing bisa memicu tekanan darah tinggi. Padahal, natrium dan pengolahannya lah penyebab tekanan darah tinggi sebenarnya.
Hal tersebut tentunya membuat tak sedikit orang menghindarinya. Padahal, mitos-mitos ini belum tentu akurat secara medis. Tak bisa kita pungkiri, daging kambing bisa memicu darah tinggi, namun hanya jika pengolahannya salah. Selebihnya, daging kambing memiliki banyak manfaat bagi kesehatan.
Daftar Isi
Natrium, Penyebab Tekanan Darah Tinggi
Mengutip dari laman Kementerian Kesehatan, nutrisi pada daging kambing sebetulnya sangat baik bagi tubuh. Jenis daging ini menyediakan protein dan zat besi yang sangat melimpah. Ia memberi banyak manfaat asalkan konsumsinya tetap dalam takaran yang tepat dan pengolahannya tepat.
Disebutkan dalam data demografi RSUD Wonosari, tekanan darah tinggi adalah keluhan paling sering masuk pada momen Idul Adha. Lalu, mengapa daging kambing yang sehat tersebut dapat memicu penyakit ini? Jawabannya adalah cara pengolahannya yang penuh dengan garam natrium.
Batas Konsumsi Garam
Garam adalah bumbu yang kerap kita gunakan, di dalamnya terdapat natrium yang jika berlebihan bisa menyebabkan tekanan darah tinggi. Kebutuhan garam tiap orang bisa berbeda. Namun, di wilayah beriklim panas, kita butuh lebih banyak karena tubuh akan mengeluarkannya melalui keringat.
Kementerian Kesehatan sendiri sudah memberi jumlah batasan konsumsi garam dalam sehari, yaitu sekitar 2.400 miligram atau setara 1 sendok teh. Masalahnya, tidak hanya garam, masyarakat sering mengolah daging bersama santan, bumbu instan, kecap, saus yang tentu punya natrium, lemak, dan kolesterol tambahan.
Asupan Natrium Berlebihan
Kadar natrium yang berlebihan dalam darah akan memicu tubuh untuk menyimpan lebih banyak air. Masalahnya, peningkatan retensi air ini akan berbanding lurus dengan peningkatan volume darah di dalam pembuluh. Jika terjadi terus-menerus, tekanan darah otomatis akan meningkat karena bekerja lebih keras.
Melansir dari laman P2PTM Kementerian Kesehatan, menurut dr. Peni Hartanto, makanan dengan kandungan natrium tinggi sebaiknya dihindari atau minimal dikurangi. Ini juga termasuk cara masak dan mengolahnya, lebih baik batasi garam, bumbu instan, kecap, dan semua yang memiliki natrium, lantaran batas aman konsumsi natrium harian cukup sedikit.
Lawan Natrium dengan Kalium
Asupan kalium penting untuk mengontrol tekanan darah tinggi akibat natrium berlebih. Mengutip dari American Heart Association, seseorang jika tekanan darahnya lebih dari 120/80 mmHg sangat dianjurkan untuk menambah asupan kalium. Takarannya berapa? Sekitar 2.600-3.400 miligram saja.
Kalium akan membantu mengurangi efek yang timbul karena natrium. Zat ini akan membantu mengeluarkan kelebihan air dan natrium melalui urine. Ia juga mampu meringankan ketegangan pada pembuluh darah, membuatnya lebih longgar sehingga mengurangi resistensi dan tekanan darah.
Asupan kalium bisa kita dapatkan dari makanan dan minuman, salah satunya adalah susu kambing. Jenis susu ini mengandung kadar kalium yang cukup, susu kambing adalah solusi yang lezat untuk menurunkan tekanan darah tinggi. Lebih baik menangkal natrium si penyebab tekanan darah tinggi sejak dini. Bantu dengan susu kambing!