Saat mengambil resep obat dari dokter, pertanyaan umum yang sering kita lontarkan mungkin tentang apakah obat terkait harus diminum sesudah atau sebelum makan. Banyak orang mungkin terkejut, pasalnya, selain sekedar sesudah atau sebelum makan, beberapa jenis obat ternyata tidak boleh dikonsumsi bersama kalsium.
Padahal, produk kaya kalsium seperti susu, yoghurt, keju, hingga es krim sudah menjadi asupan yang tidak bisa dipisahkan dalam kehidupan sehari-hari. Namun, hanya karena beberapa obat ini tidak sejalan dengan susu, bukan berarti kita tidak bisa menikmati produk susu ya. Kita hanya perlu memisahkan dosis obat dari susu untuk jangka waktu tertentu untuk mencegah interaksi.
Daftar Isi
Obat yang Harus Dipisah dari Susu
Kalsium dalam produk susu diketahui bisa mengganggu penyerapan beberapa jenis obat yang dilakukan tubuh kita. Meminum susu bersamaan dengan beberapa obat ini berpotensi mengurangi efektivitas obatnya. Maka dari itu, jika sedang menjalani terapi dengan obat berikut, ada baiknya lebih bijak dalam memilih waktu minum susu ya.
1. Tetracycline (Tetrasiklin)
Tetrasiklin adalah obat dalam kelas antibiotik yang berguna untuk mengobati infeksi, termasuk infeksi saluran pernapasan, infeksi saluran kemih, hingga kondisi kulit seperti jerawat. Obat antibiotik ini bekerja dengan cara mencegah pertumbuhan bakteri di dalam tubuh. Beberapa contoh obat sejenis adalah minocycline dan doxycycline.
Tetrasiklin yang berinteraksi dengan kalsium bisa sangat mengkhawatirkan, apalagi saat kita mengonsumsi obat ini, berarti tujuannya adalah untuk mengobati infeksi. Jika tubuh tidak bisa menyerap sebanyak mungkin dosis yang diberikan, bisa saja infeksi tidak bisa diobati secara efektif.
Untuk menghindari interaksi ini, sebaiknya konsumsi obat setidaknya 1 jam sebelum atau 2 jam setelah mengonsumsi produk susu. Jika dalam masa terapi infeksi, coba cek kembali obat yang diberikan dokter. Jika terdapat komposisi tetracycline, ada baiknya lebih bijak dalam konsumsi susu.
2. Fluoroquinolone (Kuinolon)
Kuinolon adalah obat yang masuk dalam golongan antibiotik. Obat ini umumnya digunakan untuk mengobati infeksi saluran pernapasan dan saluran kemih. Seperti obat antibiotik lainnya, obat ini bekerja dengan cara mencegah pertumbuhan bakteri di dalam tubuh. Beberapa contohnya adalah ciprofloxacin, levofloxacin, dan moxifloxacin.
Hampir sama dengan interaksi antara tetracycline dengan susu, hasil yang persis juga terjadi pada fluoroquinolone. Tentunya juga, konsumsi susu bersamaan dengan obat ini berpotensi membuat infeksi tidak dapat diobati secara efektif. Membuat bakteri lebih sulit diobati pada infeksi berikutnya.
Produk susu masih bisa dikonsumsi saat menjalani terapi dengan obat ini. Namun, disarankan untuk mengonsumsinya 2 jam sebelum atau 4 jam setelah meminum produk susu. Cek kembali obat yang diresepkan dokter. Jika terdapat komposisi obat ini di dalamnya, bisa diambil langkah yang bijak.
3. Bisphosphonates (Bisfosfonat)
Bifosfonat adalah golongan obat yang digunakan untuk membantu mencegah atau mengobati pengeroposan tulang akibat melemahnya tulang, osteoporosis, hingga beberapa jenis kanker tulang. Obat kimia ini bekerja dengan cara mengganggu proses tubuh dalam memecah jaringan tulang. Jenis obat ini termasuk risedronate, alendronate, dan ibandronate.
Saat tubuh menyerap lebih sedikit bifosfonat, bisa jadi tubuh tidak mendapatkan banyak manfaat yang diberikan. Ini juga justru malah bisa meningkatkan risiko patah tulang. Bifosfonat biasanya diminum pagi hari saat perut kosong. Dengan alendronate dan risendronate, setidaknya tunggu selisih 30 menit jika ingin meminum susu. Dengan ibandronate, selisihnya 60 menit.
4. Suplemen Zat Besi
Zat besi adalah mineral penting yang dibutuhkan sel darah merah kita untuk mengangkut oksigen ke seluruh tubuh. Meski kebanyakan orang sudah bisa memperoleh zat besi dari makanan, namun beberapa orang dengan masalah kesehatan terkadang lebih berisiko mengalami kekurangan zat besi, seperti pada pasien perdarahan atau lainnya.
Jika tidak memiliki zat besi yang cukup, tubuh berpotensi untuk mengalami anemia defisiensi zat besi. Biasanya, dokter akan memberikan suplemen zat besi untuk memulihkannya. Suplemen jenis ini bisa bermacam-macam, contohnya ferrous sulfate dan ferrous gluconate. Kalsium dalam susu diketahui dapat mencegah tubuh untuk menyerap zat besi dari dosis obat. Setidaknya, beri selisih 2 jam jika mengonsumsi susu.
5. Obat Tiroid
Hormon tiroid bisa mengontrol bagaimana tubuh menggunakan energi, hormon ini bisa memengaruhi hampir semua organ tubuh. Pasien hipotiroidisme memiliki masalah dimana kelenjar tiroid yang tidak bisa menghasilkan hormon tiroid dalam jumlah yang cukup. Dalam kasus ini, biasanya dokter akan memberikan obat seperti levothyroxine, armor thyroid, atau liothyronine.
Semua obat tiroid harus diminum saat perut kosong. Dan khusus levothyroxine, telah terbukti bisa berinteraksi dengan kalsium pada susu, sehingga lebih sedikit dosis yang terserap tubuh. Ini bisa menjadi masalah karena tubuh bisa saja tidak mendapatkan hormon tiroid yang sesuai dosis. Obat tiroid, setidaknya harus diberi selisih 4 jam dari produk susu.
Kesimpulan
Susu Kambing Merapi yang lezat, bernutrisi, dan berkhasiat, atau lebih umumnya produk susu seperti keju, es krim, yoghurt, dan lainnya mungkin memang sangat menggiurkan. Namun, kalsium yang terkandung di dalamnya ternyata dapat mengganggu efektivitas beberapa obat saat menjalani terapi penyembuhan. Tentunya kita tidak ingin terapi penyembuhan terganggu.
Beberapa antibiotik, obat osteoporosis, hingga obat tiroid adalah beberapa contoh obat yang terpengaruh ketika dikonsumsi bersamaan dengan produk susu. Namun, tentunya masih ada opsi untuk mengonsumsi obat-obatan tersebut tanpa harus meninggalkan kenikmatan produk susu favorit. Kita hanya perlu memberi selisih waktu antara susu dan obat.
