Menurut penelitian, ibu menyusui rata-rata kehilangan 3% hingga 7% massa tulangnya saat masa menyusui. Hal ini bisa terjadi lantaran kalsium di dalam tulang dan gigi ibu, diambil untuk memenuhi produksi ASI dan kebutuhan bayi. Jadi, wajar jika osteoporosis begitu rentan menyerang ibu menyusui.
Bayi hanya bisa mendapatkan asupan gizi melalui ASI. Penurunan kepadatan tulang pada ibu menyusui, erat kaitannya dengan kebutuhan kalsium bayi yang sangat besar. Sayangnya, apabila ibu tidak memiliki kalsium yang cukup, maka kekurangan asupan tersebut akan secara otomatis diambil dari tulang.
Fakta Osteoporosis pada Ibu Menyusui
Beberapa ilmuwan dari University of Gothenburg pernah meneliti sebanyak 95 wanita selama masa kehamilan hingga 18 bulan pasca melahirkan. Mereka menyimpulkan, pada empat bulan pertama pasca melahirkan, kepadatan tulang pinggul, lumbar tulang belakang, hingga tulang kering berangsur-angsur menurun.
Menurut World Health Organization, setidaknya 33% wanita di Indonesia mengalami osteoporosis. Belum lagi, dari persentase tersebut, ada 41% wanita berusia 20-29 tahun yang menurut data memiliki massa tulang yang rendah. Hal ini membuat risiko terkena osteoporosis kian meningkat. Dan faktanya, wanita memang berisiko empat kali lebih tinggi daripada laki-laki untuk terkena osteoporosis.
Kalsium memang menjadi mineral yang sangat penting bagi tubuh, khususnya bagi ibu menyusui. Aktivitas menyusui memang akan banyak berpengaruh pada tulang ibu. Semakin banyak kebutuhan ASI si bayi, kemungkinan akan semakin banyak pula berkurangnya massa tulang pada ibu menyusui.
Terlebih, wanita juga bisa kehilangan massa tulang lantaran ketika menyusui, hormon estrogen akan turut menurun produksinya. Padahal, estrogen adalah hormon yang bisa menjaga kesehatan tulang. Untuk itu, kalsium adalah nutrisi yang sangat vital bagi wanita, khususnya pada masa-masa menyusui ini.
Berapa Kebutuhan Kalsium Ibu Menyusui?
Oleh sebab itu, mencukupi kebutuhan kalsium saat menyusui amatlah penting, agar ibu menyusui tidak mengalami osteoporosis. Kebutuhan kalsium ibu menyusui, tentunya lebih besar dibandingkan wanita dewasa biasa, karena selain butuh kalsium untuk dirinya, ibu juga perlu memberikannya ke buah hati.
Menurut data Angka Kecukupan Gizi (AKG) Indonesia oleh Kementerian Kesehatan pada tahun 2013, ibu menyusui membutuhkan setidaknya 1.200 miligram hingga 1.300 miligram kalsium setiap harinya. Jumlah ini dapat terpenuhi dengan mengonsumsi asupan makanan tinggi kalsium, kira-kira apa saja ya?
- Produk susu dan turunannya, seperti yoghurt, keju, hingga es krim.
- Sayuran berwarna hijau gelap, seperti brokoli, sawi hijau, hingga pakcoy.
- Ikan sarden utuh, atau salmon dengan tulangnya.
- Tahu, tempe, kedelai, kacang almond, hingga jagung.
- Roti, sereal, hingga roti-rotian.
Ibu bisa mengonsumsi asupan nutrisi yang mengandung kalsium dan vitamin D tersebut. Makanan tersebut tentunya aman dan cocok bagi mayoritas ibu menyusui. Bahkan, supaya lebih mudah dan praktis, ibu menyusui juga bisa menyiapkan Susu Kambing Merapi untuk membantu memenuhi kebutuhan kalsium.
Susu Kambing Merapi adalah produk susu kambing etawa bubuk yang cocok untuk membantu menjaga asupan nutrisi dan kebutuhan dalam masa menyusui, karena memiliki kalsium, vitamin D, serta nutrisi makro-mikro yang lainnya. Produk ini juga bisa membantu mencegah osteoporosis yang rentan menyerang ibu menyusui.