Akhir-akhir ini, dunia maya dihebohkan dengan berita polusi udara di Jakarta yang disebut menjadi yang paling parah di dunia. Namun, menurut data dari aplikasi pemantau udara IQAir, pada tanggal 22 Agustus 2023, Jakarta masuk lima besar dengan skor 170 dengan kategori tak sehat. Sementara Tangerang Selatan justru lebih parah dengan skor 196.
Menurut BMKG, buruknya kualitas udara ini adalah hasil dari akumulasi berbagai aktivitas manusia. Mulai dari padatnya kendaraan bermotor, hingga dari sektor energi seperti PLTU. Emisi PLTU hasil pembakaran dituding membawa dampak sekitar 6%, sementara transportasi masih menjadi sebab utama udara tercemar, sekitar 67% besarnya.
Daftar Isi
Dampak Polusi Udara untuk Kesehatan
Menurut World Health Organization, polusi udara adalah pembunuh yang tidak terlihat. Polusi bisa jadi memang tidak terlihat, tapi dampaknya begitu mematikan. Siapa sangka, hal yang kerap kita anggap sepele ini ternyata bisa menyebabkan stroke, penyakit jantung, kanker paru-paru, hingga penyakit pernapasan kronis.
Dikutip dari laman Jakarta Rendah Emisi, sifat dan ukuran polusi yang mikroskopis membuatnya bisa dengan mudah menembus pertahanan tubuh manusia. Polutan bisa dengan mudah merusak organ vital tubuh, seperti paru-paru, jantung, dan otak. Pada akhirnya, polusi udara hanya memberi dampak buruk, baik yang sifatnya akut atau kronis. Namun, tak hanya itu, polusi udara ternyata juga menimbulkan masalah lain bagi kesehatan, seperti berikut ini.
1. Gangguan Kesehatan Mental
Dikutip dari laman Psychiatry, penelitian di Denmark dan Amerika Serikat menemukan bahwa polusi udara ternyata memiliki kaitan dengan peningkatan risiko gangguan kejiwaan. Termasuk contohnya depresi, skizofrenia, bipolar disorder, dan personality disorder. Walau penyebabnya belum begitu dipahami, tapi peneliti percaya ada kaitannya dengan mekanisme peradangan pada saraf.
Selaras dengan itu, Clara G. Zundel, Ph.D, seorang peneliti polusi udara yang berfokus pada efek polutan pada bagian otak, seperti hippocampus, amygdala, dan prefrontal cortex menyebutkan bahwa orang yang menghirup udara tercemar mengalami perubahan pada bagian otak yang berfungsi untuk mengendalikan emosi. Akibatnya, orang tersebut lebih mungkin merasakan kecemasan dan depresi.
2. Gangguan Kardiovaskular
Lingkungan disebut sebagai salah satu faktor penentu penyakit kardiovaskular dan polusi udara disebut sebagai penyebab paling banyak penyakit ini, jika dilihat dari sisi lingkungan. Sejumlah riset menyebut jika polusi udara bisa memperburuk penyakit kardiovaskular yang diderita, bahkan juga berkontribusi terhadap perkembangannya.
Riset dari United States Environmental Protection Agency menemukan bahwa paparan polutan selama beberapa jam hingga berminggu-minggu bisa memicu serangat jantung dan penyakit lain yang berkaitan dengan kardiovaskular. Dalam jangka panjang, bahkan disebut bisa menurunkan usia harapan hidup.
3. Gangguan Kehamilan dan Janin
Sebuah riset menarik juga datang dari Beijing, kota yang juga punya masalah terhadap polusi udara. Peneliti mencoba mencari tahu hubungan antara polusi udara dengan kelahiran bayi dengan berat badan rendah. Penelitian ini dilakukan pada 2008, ketika Beijing sedang mendapat mandat untuk menurunkan emisi dan meningkatkan kualitas udara selama Olympics.
Hasil penelitian tersebut, jika dibandingkan dengan data sebelumnya, ternyata wanita yang masuk bulan ke-8 kehamilan bertepatan dengan mandat tersebut melahirkan bayi yang rata-rata 0,8 ons lebih berat. Walau riset ini bersifat observasional, tentu saja tetap menarik untuk dibahas.
Secara teori, polutan memang bisa berdampak buruk pada ibu hamil. Ini juga menjadi alasan ibu hamil dilarang merokok. Beberapa zat polutan dapat menghambat aliran oksigen dan asupan nutrisi yang seharusnya diberikan untuk janin. Kondisi ini meningkatkan risiko cacat dan keguguran.
Tips Sehat saat Polusi Udara Tinggi
Menghadapi polusi udara yang semakin memburuk memang menjadi tantangan tersendiri. Namun, tentu saja, sebagai masyarakat yang sadar akan kesehatan, hal ini sangat penting untuk dilakukan. Dengan beberapa tindakan preventif dan tips sehat yang tepat, kita tetap bisa menjaga kesehatan dan kebugaran.
Baik dengan polusi udara atau tidak, memenuhi nutrisi tubuh dan tetap aktif bergerak adalah cara preventif yang wajib dilakukan. Cara ini akan membentuk sistem imunitas tubuh yang kuat. Saat kondisi udara sedang tidak bagus, ada baiknya juga untuk mengurangi penggunaan kendaraan. Tak lupa juga, selalu gunakan masker. Selain itu, antioksidan bisa dikonsumsi untuk menangkal radikal bebas perkotaan.
Selain itu, susu kambing yang kaya akan nutrisi juga bisa membantu menjaga kesehatan tubuh saat polusi udara sedang tinggi. Susu kambing memiliki banyak senyawa aktif yang termasuk ke dalam antioksidan, sangat bagus untuk menjaga sistem kekebalan tubuh. Dengan kecernaan yang lebih mudah diserap tubuh dan minim alergi, susu kambing cocok diminum untuk menopang daya tahan tubuh. Manfaat tersebut, bisa didapatkan melalui sajian Susu Kambing Merapi yang lezat.