Memilih waktu terbaik untuk olahraga saat puasa bisa menjadi tantangan tersendiri. Tubuh harus tetap aktif, tetapi di sisi lain, kita juga harus menjaga energi agar tetap kuat menjalani ibadah puasa sepanjang hari. Lantas, bagaimana solusinya?
Namun, jangan jadikan puasa sebagai alasan untuk tidak berolahraga. Nyatanya, dengan memilih waktu dan jenis olahraga yang tepat, kita tetap bisa menjaga kebugaran tubuh tanpa menguras energi secara berlebihan. Mari kita bahas lebih lanjut!
Daftar Isi
Kapan Waktu Terbaik untuk Olahraga saat Puasa?
Idealnya, olahraga dilakukan saat tubuh memiliki cukup energi dan cairan untuk menunjang aktivitas fisik. Sementara itu, puasa juga membatasi kapan kita harus makan dan minum. Menilik efektivitas dan efisiensi energi saat puasa, waktu-waktu berikut mungkin cocok untuk berolahraga.
1. Pasca Berbuka Puasa
Setelah berbuka puasa adalah waktu terbaik dan paling aman untuk berolahraga saat puasa. Kenapa? Karena tubuh sudah mendapatkan kembali energinya dari makanan berbuka dan cairan yang cukup untuk mencegah dehidrasi.
Waktu terbaik di sini bisa 1-2 jam setelah berbuka, atau setelah salat tarawih di malam hari, ya. Mengutip dari Places Leisure, pada waktu-waktu ini, tubuh sudah bisa penuhi kebutuhan hidrasinya. Selain itu, jeda berbuka hingga tarawih rasanya sudah cukup bagi tubuh untuk mencerna makanan.
Pilihan jenis olahraga di waktu Ramadan tentunya sangat terbatas, kita cenderung tidak bisa melakukan latihan yang berat-berat. Kelebihan berolahraga di waktu ini, kita bisa mengisi kembali cairan tubuh jika kehabisan energi, sehingga cocok untuk olahraga dengan intensitas tinggi sekali pun.
2. Sebelum Berbuka Puasa
Bagi yang ingin menurunkan berat badan, waktu terbaik untuk berolahraga adalah sebelum berbuka. Saat berolahraga dalam kondisi perut kosong, tubuh lebih cenderung membakar lemak sebagai sumber energi utamanya. Dan setelah lelah, kita bisa mengisi energi kembali saat berbuka tiba.
Namun, karena tubuh belum mendapatkan asupan makanan sepanjang hari, pilih olahraga dengan intensitas rendah hingga sedang. Olahraga seperti berjalan kaki, senam, atau stretching ringan mungkin cocok. Hindari latihan berat karena bisa menyebabkan kelelahan berlebih.
3. Setelah Sahur
Jika kita ingin tetap aktif di pagi hari tanpa khawatir kehilangan energi sepanjang hari, olahraga setelah sahur mungkin bisa menjadi pilihan. Pada jam-jam ini, tubuh masih memiliki energi dari makanan sahur, sehingga kita bisa melakukan aktivitas fisik tanpa cepat merasa lelah.
Selain tubuh yang masih dalam kondisi segar, waktu ini mungkin bisa menjadi alternatif bagi yang tidak sempat olahraga di malam hari. Tentunya, pilih jenis olahraga yang ringan-ringan saja. Hindari olahraga berat, karena kita masih membutuhkan energi untuk beraktivitas di siang hari.
Jenis Olahraga yang Cocok saat Puasa
Selain memilih waktu yang tepat, jenis olahraga yang kita lakukan saat puasa juga perlu diperhatikan. Tentunya dengan pertimbangan jumlah energi, berikut adalah beberapa rekomendasi olahraga yang aman dan efektif saat berpuasa.
- Jalan santai, cocok kita lakukan sebelum berbuka atau setelah sahur untuk menjaga kebugaran tanpa menguras energi terlalu banyak.
- Senam dan stretching, membantu menjaga fleksibilitas tubuh serta mengurangi stres dan ketegangan otot.
- Bersepeda, bisa menjadi pilihan bagi yang ingin tetap aktif tanpa terlalu membebani tubuh.
- Berenang juga bisa menjadi alternatif olahraga yang menyegarkan. Namun, pastikan berhati-hati untuk mencegah agar tidak menelan air secara sengaja.
- Angkat beban, latihan kekuatan, dan jenis olahraga berat lainnya lebih cocok dilakukan setelah berbuka puasa.
Agar tetap bugar dan nyaman saat berolahraga di bulan Ramadan, penting untuk memilih waktu yang tepat sesuai dengan kondisi tubuh dan tentunya jadwal ibadah. Pilihan di atas bisa menjadi preferensi yang bisa dicocokkan dengan keadaan masing-masing.
Selain itu, menjaga asupan nutrisi saat sahur dan berbuka sangat kita perlukan. Pastikan untuk mengonsumsi makanan bergizi yang dapat mendukung stamina dan imunitas selama beraktivitas di siang hari.
Sebelum memulai latihan, lakukan pemanasan untuk menghindari cedera, dan akhiri dengan pendinginan agar tubuh kembali rileks. Yang tak kalah penting, selalu dengarkan sinyal dari tubuh, jika merasa lemas atau pusing, sebaiknya hentikan aktivitas dan beristirahat.
Hidrasi juga menjadi faktor penting yang tidak boleh kita abaikan. Susu Kambing Merapi bisa menjadi pilihan sumber nutrisi dan hidrasi saat mengarungi Ramadan, susu ini bisa membantu kita memenuhi gizi, energi, sekaligus cairan selama puasa. Kalsium dan proteinnya juga cocok untuk mendukung aktivitas olahraga.