Dalam beberapa tahun terakhir, permintaan terhadap susu oat sebagai alternatif susu hewani telah meningkat secara signifikan. Banyak orang memilih susu oat karena dianggap memiliki kandungan kalori yang lebih rendah. Tentu menjadikannya pilihan yang menarik bagi seseorang yang sedang menjalani program diet. Dengan memilih susu oat, diyakini dapat memberi nutrisi dan rasa yang disediakan oleh susu nabati, sambil mengurangi asupan kalori dari lemak hewani.
Susu oat diyakini menjadi pilihan yang tepat bagi orang yang alergi terhadap produk turunan susu hewani atau mempunyai intoleransi terhadap laktosa. Selain itu, susu oat juga dinilai cocok untuk vegetarian dan vegan karena tidak mengandung unsur susu hewani. Dengan berbagai varian rasa yang tersedia, susu oat memberikan variasi dalam makanan dan minuman.
Meski susu oat memiliki manfaat dan sering menjadi alternatif susu hewani untuk mengatasi alergi, faktanya susu oat sendiri juga bisa menyebabkan reaksi alergi, terutama jika terkait dengan tambahan kimia dalam produk komersial yang dijual di pasaran. Tidak hanya itu, susu oat juga memiliki efek samping lainnya yang berbahaya bagi tubuh. Apa saja efek samping tersebut?
Daftar Isi
Kekurangan Susu Oat
Setidaknya, ada tiga efek samping yang harus dipahami dengan seksama.
1. Pemicu Diabetes
Saat memilih oat yang dijual di pasaran, penting untuk memperhatikan kadar gula yang ditambahkan. Karena, beberapa merek oat instan mengandung jumlah gula yang tinggi. Mengonsumsi susu oat dengan tambahan gula dalam jumlah besar dapat meningkatkan risiko terkena diabetes. Selain itu, beberapa susu oat komersial juga mengandung pemanis buatan, pengental, dan pengawet tambahan yang dapat memiliki dampak negatif bagi kesehatan jangka panjang.
Meski susu oat pada dasarnya hanya terbuat dari oat dan air, beberapa merek komersial mengalami proses produksi yang melibatkan penambahan bahan lain. Bukannya mendapatkan manfaat susu rendah kalori, hal ini malah dapat menyebabkan peningkatan kalori yang lebih tinggi.
2. Nutrisi yang Sedikit
Susu oat biasa menjadi alternatif bagi seseorang yang memiliki alergi susu hewani atau vegan yang enggan mengonsumsi produk hewani. Perlu diketahui, susu oat secara alami tidak mengandung cukup kalsium dan protein yang dibutuhkan tubuh. Diperlukan perhatian khusus untuk memastikan asupan kalsium yang memadai, utamanya pada usia pertumbuhan anak.
Kurangnya asupan nutrisi dalam susu oat menjadi perhatian yang serius. Terlebih, proses produksi juga dapat mempengaruhi penurunan nutrisi yang terkandung dalam oat. Oleh karena itu, penting untuk memastikan kecukupan asupan nutrisi yang lain dan mempertimbangkan sumber kalsium alternatif untuk menjaga keseimbangan nutrisi yang diperlukan oleh tubuh.
Susu oat memang mengandung beberapa nutrisi penting seperti serat, protein, dan lemak tak jenuh sehat, namun kandungannya secara alami jauh dibanding dengan susu hewani, seperti susu sapi dan kambing. Susu hewani mengandung protein yang lengkap dengan asam amino esensial, sedangkan protein dalam susu oat tidak sekomplit itu.
3. Menimbulkan Kembung
Seseorang yang memiliki masalah pencernaan, sebaiknya menghindari konsumsi susu oat. Yang ada, perut bisa mengalami peningkatan gas yang kemudian menjadi kembung. Hal ini terkait dengan kandungan serat dalam oat, sistem pencernaan yang bermasalah akan sulit mencernanya.
Serat, terutama serat larut, tidak sepenuhnya dicerna oleh tubuh dan melewati saluran pencernaan dengan cara yang relatif tidak berubah. Serat ini dapat menarik air ke dalam usus dan menyebabkan peningkatan volume dan produksi gas. Akibatnya, seseorang dapat mengalami gejala kembung, rasa penuh, atau bahkan gas yang berlebihan setelah mengonsumsi susu oat.
Penutup
Walau populer sebagai alternatif susu hewani, susu oat ternyata memiliki ragam efek samping. Salah satunya, yang menjadi perhatian khusus adalah sedikitnya kandungan nutrisi di dalamnya. Apalagi, oat hasil olahan pabrik telah melewati proses produksi yang panjang, bukannya mendapat manfaat susu rendah kalori, ditakutkan malah menambah asupan kalori yang lebih tinggi.
Seseorang yang memiliki alergi dan intoleransi laktosa terhadap susu sapi, lebih baik mencari solusi yang lebih baik. Susu kambing dapat menjadi alternatif pertama, karena konten laktosa di dalamnya lebih sedikit, molekul lemak dan protein susu kambing lebih mudah dicerna oleh usus. Selain itu, konten nutrisi di dalamnya lebih tinggi. Susu Kambing Merapi adalah salah satu merek susu kambing yang berkualitas, produknya bisa dibeli di toko online resmi Herbal Indo Utama.