Jantung kita memompa darah ke seluruh tubuh melalui arteri, daya dorong darah itulah yang kita sebut sebagai tekanan darah. Sangat normal jika tekanan darah bisa naik atau turun dalam sehari. Tekanan darah bisa dikatakan berbahaya jika terus-menerus tinggi dalam jangka waktu yang lama.
Pola makan adalah salah satu penyebab tekanan darah tinggi yang paling umum. Cita rasa masakan Indonesia selalu menyertakan garam di dalamnya. Tentu itu bagus karena bisa menambah cita rasa. Namun, di dalam garam juga terdapat natrium yang jika dikonsumsi berlebihan bisa menyebabkan tekanan darah tinggi.
Natrium Meningkatkan Tekanan Darah
Takaran garam harian bisa berbeda untuk setiap negara. Bagi wilayah dengan iklim panas seperti Indonesia, kita butuh lebih banyak karena tubuh mengeluarkan natrium melalui keringat. Namun, Kementerian Kesehatan menyarankan untuk membatasi konsumsi garam 2.400 mg atau 1 sendok teh setiap harinya.
Saat kadar natrium dalam darah meningkat, tubuh akan menyimpan lebih banyak air. Peningkatan retensi air ini berbanding lurus dengan peningkatan volume darah di dalam pembuluh. Jika terus-menerus terjadi, kondisi ini bisa meningkatkan tekanan darah. Retensi air bisa muncul ketika tubuh mengonsumsi garam secara berlebihan.
Dilansir dari laman P2PTM Kemenkes, menurut dr. Peni Hartanto, makanan yang tinggi kandungan natriumnya, seperti sup kaleng, keripik, daging olahan, ikan asin, kecap, kaldu, keju, dan sebagainya sebaiknya dihindari atau minimal dikurangi. Secara umum, semakin diolah bahan makanan, akan semakin tinggi pula kandungan natriumnya.
Kalium, Solusi Tekanan Darah Tinggi
Asupan yang kaya akan kalium penting untuk mengontrol tekanan darah tinggi. Penyakit yang disebut juga dengan hipertensi ini sering timbul karena tingginya garam dan natrium. Kalium akan mengurangi efek yang ditimbulkan oleh natrium. Karena semakin banyak kalium yang kita makan, akan semakin banyak pula natrium yang dibuang melalui air seni.
Tidak hanya itu, kalium juga mampu membantu meringankan ketegangan pada dinding pembuluh darah yang terjadi pada penderita tekanan darah tinggi. Saat dikonsumsi, kalium dapat membuat dinding pembuluh darah menjadi longgar. Ini akan membantu mengurangi resistensi aliran darah dan mengurangi tekanannya.
Dikutip dari American Heart Association, seseorang dengan tekanan darah lebih dari 120/80 mmHg sangat dianjurkan untuk menambah asupan kalium pada pola makannya. Jumlah asupan yang baik untuk orang dewasa adalah 2.600 mg hingga 3.400 mg. Kalium bisa didapatkan melalui beberapa makanan dan minuman, termasuk susu kambing.
Susu kambing, dalam setiap sajian gelas kecilnya atau sekitar 200 ml, memiliki 408 gram kalium. Jika dikonsumsi secara rutin dan teratur, jumlah tersebut sudah mencakup kadar yang dibutuhkan oleh tubuh. Susu kambing bisa menjadi solusi yang lezat untuk menurunkan tekanan darah tinggi. Salah satu merek terbaik yang bisa dipilih adalah Susu Kambing Merapi.
Penutup
Asupan kalium bisa mengurangi efek dari tekanan darah tinggi yang ditimbulkan oleh natrium. Meski begitu, konsumsinya harus dibarengi dengan upaya untuk mengurangi garam dan memulai kebiasaan baru dengan gaya hidup yang lebih sehat. Ikhtiar mengatasi tekanan darah tinggi, bisa dengan Susu Kambing Merapi!