Waspada Penyebab Osteoporosis di Usia Muda

Waspada Penyebab Osteoporosis di Usia Muda

Penyakit osteoporosis atau tulang keropos sering dianggap sebagai penyakit yang hanya dialami oleh orang lanjut usia. Namun, tahukah kalian bahwa penyakit ini juga bisa menyerang orang-orang yang masih muda? Benar, ada beberapa penyebab osteoporosis di usia muda yang perlu kita waspadai.

Faktanya, osteoporosis memang bisa mengintai siapa saja tanpa pandang bulu, terlebih jika kita sendiri kurang menjaga kesehatan tulang sejak dini. Lalu, apa penyebabnya dan bagaimana cara mencegahnya?

Mengapa Osteoporosis Bisa Terjadi di Usia Muda?

Osteoporosis di Usia Muda

Data Kementerian Kesehatan mencatat prevalensi osteopenia atau kepadatan tulang yang rendah di Indonesia sekitar 41%, sedangkan prevalensi osteoporosis sekitar 10%, tidak sedikit dari prevalensi tersebut merupakan usia muda, bahkan anak-anak remaja. Mengapa ya?

Secara alami, tulang kita mengalami proses pembaruan yang konstan. Tulang lama dihancurkan dan akan berganti dengan tulang baru. Pada usia muda, pembentukan tulang lebih cepat daripada penghancurannya, sehingga massa tulang meningkat dan kepadatan tetap terjaga.

Namun, setelah memasuki usia 20-an, proses ini akan berangsur-angsur melambat. Lalu, kepadatan tulang mencapai puncaknya di usia 30 tahun, kemudian mulai berkurang seiring bertambahnya usia. Seiring bertambahnya usia, massa tulang yang hancur akan lebih cepat daripada pembentukannya.

Nah, pada beberapa kasus, kondisi ini bisa terjadi lebih awal karena berbagai faktor. Lantaran hal tersebut, kepadatan tulang menjadi rendah dan berisiko osteoporosis. Berikut ini adalah penyebab utama osteoporosis di usia muda.

1. Kekurangan Asupan Kalsium

Kalsium adalah komponen vital pembentuk tulang. Jika tubuh tidak mendapat cukup kalsium dari makanan, maka cadangan kalsium di tulang akan digunakan untuk fungsi tubuh lainnya seperti kontraksi otot dan pembekuan darah. Akibatnya, kepadatan tulang berkurang secara perlahan dan meningkatkan risiko osteoporosis.

Kalsium juga diperlukan untuk mengatur irama jantung dan sistem saraf, sehingga perannya sangat penting dalam menjaga keseimbangan tubuh secara keseluruhan. Kebutuhan kalsium usia 10-18 normalnya adalah 1.200 miligram. Kita bisa memenuhi asupan kalsium melalui susu, keju, telur, bayam, dan makanan lainnya.

2. Menstruasi Pertama yang Terlambat

Sebuah penelitian dalam jurnal Osteoporosis International menunjukkan bahwa wanita yang mengalami menarche atau menstruasi pertama di atas usia 15 tahun memiliki risiko lebih tinggi terkena osteoporosis. Mengapa demikian?

Karena estrogen, hormon yang dihasilkan setelah menstruasi pertama, sangat berperan dalam pembentukan dan regenerasi tulang. Jika menarche terlambat, produksi estrogen juga terlambat, sehingga tulang lebih rentan mengalami keropos.

Menurut laman Hello Sehat, sebab tubuh mulai mensekresi estrogen dari ovarium saat seseorang telah mengalami menstruasi. Padahal, estrogen berperan penting dalam pertumbuhan serta pergantian tulang pada orang dewasa.

3. Konsumsi Obat Jangka Panjang

Sebetulnya, obat jarang menimbulkan efek bisa konsumsinya hanya dalam waktu singkat. Namun, bila penggunaannya jangka panjang, beberapa jenis obat tertentu dapat menyebabkan penurunan kepadatan tulang yang berisiko osteoporosis. Contohnya beberapa obat-obatan berikut ini.

  1. Glucocorticoids, obat untuk penyakit autoimun, tetapi bisa menyebabkan kerusakan tulang.
  2. Phenytoin & Phenobarbital, obat epilepsi yang dapat memengaruhi metabolisme tulang.
  3. GnRH, untuk endometriosis, tapi dapat mengurangi massa tulang.
  4. Aromatase inhibitors, obat untuk kanker payudara yang menghambat produksi hormon penting untuk kesehatan tulang.

4. Konsumsi Alkohol Berlebih

Minuman Penyebab Osteoporosis

Meminum minuman beralkohol secara berlebihan juga dapat memicu osteoporosis di usia muda. Konsumsi alkohol secara berlebihan dapat mengganggu metabolisme vitamin D, yang berperan penting dalam penyerapan kalsium.

Selain itu, alkohol dapat memengaruhi produksi hormon seperti testosteron pada pria dan estrogen pada wanita, yang keduanya berperan dalam pembentukan tulang. Testosteron sendiri terlibat dalam produksi osteoblas, sel yang merangsang pembentukan tulang. Bagi wanita, alkohol bisa memicu siklus mentruasi tak teratur.

Cara Mencegah Osteoporosis di Usia Muda

Mencegah osteoporosis sebaiknya dimulai sejak dini dengan memenuhi kebutuhan nutrisi yang mendukung kesehatan tulang. Tulang yang kuat memerlukan perawatan khusus, terutama melalui pola makan sehat, aktivitas fisik, dan gaya hidup yang tepat.

Nutrisi utama yang harus dipenuhi adalah kalsium. Menurut Kementerian Kesehatan, kebutuhan kalsium harian bervariasi sesuai usia, 10-18 tahun adalah 1.200 miligram per hari, sementara 19-49 tahun adalah 1.000 miligram per hari.

Nutrisi lain yang tak kalah penting adalah vitamin D dan protein. Vitamin D membantu tubuh menyerap kalsium lebih efektif, sementara protein berperan dalam meningkatkan kepadatan mineral tulang. Vitamin D bisa mudah kita dapat melalui sinar matahari, sementara protein ada dalam asupan daging, ikan, telur, hingga kacang-kacangan.

Dukung tubuh yang aktif dengan rutin melakukan olahraga serta menghindari alkohol secara total. Selain itu, kita juga bisa membantu memenuhi kebutuhan kalsium harian dengan mengonsumsi Susu Kambing Merapi. Berasal dari susu kambing murni, tentunya lezat dan memiliki banyak khasiat bagi tulang.

Susu Kambing Merapi Gold

BELI SEKARANG

Bukan Susu Kambing Biasa

Lebih Berkhasiat

Tidak hanya lezat, Susu Kambing Merapi juga berkhasiat. Beberapa keluhan penyakit terbantu dengan minum Susu Kambing Merapi.