Mengapa Ibu Menyusui Butuh Kalsium Lebih Banyak?

Mengapa Ibu Menyusui Butuh Kalsium Lebih Banyak?

Seorang ibu menyusui, kebutuhan nutrisinya meningkat secara signifikan. Salah satu nutrisi esensial yang wajib dipenuhi adalah kalsium. Bagi ibu menyusui, kalsium bukan sekedar nutrisi bagi tulang yang sehat. Terlebih, kekurangan kalsium bisa berdampak pada kesehatan ibu.

Mengapa Ibu Menyusui Butuh Banyak Kalsium?

Hal menakjubkan dari proses menyusui adalah, seorang ibu memberikan nutrisi penting bagi hidup bayi melalui susu yang dihasilkan oleh tubuhnya sendiri. Selama masa menyusui, tubuh seorang ibu bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan kalsiumnya sendiri sekaligus memastikan si bayi tetap mendapatkan asupan yang cukup.

Makanan Tinggi Kalsium

Seorang ibu sendiri, membutuhkan kalsium untuk menjaga kesehatan tulang dan giginya. Dengan hadirnya si buah hati, kebutuhan kalsium otomatis meningkat. Kalsium yang ada akan dialihkan sebagian untuk ASI. Ini selaras dengan data dan fakta penelitian yang menunjukkan bahwa wanita mengalami penurunan massa tulang hingga 5% selama masa menyusui.

Namun, bagi ibu menyusui, kalsium tidak hanya sebagai penguat dan pengukuh tulang. Lebih dari itu, kalsium juga berfungsi untuk mencegah terjadinya pembekuan darah, menjaga tekanan darah yang normal, hingga mengoptimalkan cara kerja sistem saraf.

Selain itu, kalsium tidak hanya dibutuhkan oleh ibu menyusui. Bayi sangat memerlukan asupan kalsium untuk pertumbuhan. Pada rentang umur ini, perkembangan tubuh sedang dalam masa yang pesat-pesatnya. Salah satunya, pertumbuhan tulang yang maksimal akan bergantung dari asupan kalsium yang masuk ke tubuh ibu.

Dilansir dari situs Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia, menurut Prof. Dr. dr. Saptawati Bardosono, banyak faktor yang bisa menurunkan kepadatan tulang wanita, seperti kehamilan, menyusui, hingga penurunan estrogen saat menopause. Data juga menunjukkan bahwa wanita 4 kali lebih berisiko terkena osteoporosis. Diperkirakan 41% wanita Indonesia dengan rentang usia 20-29 tahun memiliki massa tulang yang rendah.

Kadar Kalsium yang Dibutuhkan Ibu Menyusui

Menurut Kementerian Kesehatan, dilansir dari Angka Kecukupan Gizi (AKG), ibu menyusui butuh setidaknya 1200-1300 mg kalsium setiap harinya. Kebutuhan ini tentunya lebih besar daripada wanita dewasa lainnya. Karena kebutuhan kalsium bukan hanya untuk dirinya, ibu menyusui sangat berisiko terkena osteoporosis.

Tes Kalsium Elektrolit

Sebetulnya, asupan kalsium tinggi sudah harus digenjot semenjak masa kehamilan. Menurut Prof. Dr. dr. Saptawati Bardosono, pertumbuhan tulang bagi janin didapat dari tulang ibunya. Ironisnya, menurut riset pada International Journal of Women’s Health, rata-rata konsumsi kalsium pada ibu hamil di Indonesia masih sangat rendah, berkisar 600 mg setiap harinya.

Untuk itu, penting bagi ibu menyusui untuk memperhatikan asupan kalsiumnya. Maka dari itulah, Prof. Dr. dr. Saptawati Bardosono menyarankan untuk melakukan beberapa langkah singkat. Agar memenuhi setidaknya 1300 mg kalsium setiap harinya, lakukan langkah berikut.

  1. Mulai sejak dini, karena nutrisi ibu hamil atau menyusui sangat memengaruhi kepadatan tulang saat dewasa kelak.
  2. Sediakan nutrisi, terapkan pola makan dengan gizi seimbang. Asupi dengan makanan segar dengan kandungan kalsium yang tinggi.
  3. Suplementasi kalsium dan vitamin D, utamanya saat masa pertumbuhan. Begitu juga saat menyusui, karena kebutuhan kalsium sedang tinggi-tingginya.

Tanda Ibu Menyusui Kekurangan Kalsium

Kalsium

Seperti penjelasan sebelumnya, kalsium adalah nutrisi esensial, itulah mengapa ibu menyusui butuh kalsium lebih banyak. Bukan tanpa alasan, kurangnya kalsium bagi ibu menyusui ternyata bisa menimbulkan berbagai masalah kesehatan. Selain osteoporosis, beberapa risiko lain mungkin bisa dialami, seperti berikut ini.

  1. Keram otot bisa menjadi gejala yang sering dialami ibu menyusui yang kekurangan kalsium. Rasa keram bisa muncul pada bagian paha, lengan, hingga area ketiak. Ini tentu menjadi gejala yang sangat mengganggu aktivitas gerak.
  2. Risiko kejang pada bayi juga bisa meningkat jika saat masa menyusui, ibu tidak memiliki kalsium yang cukup dalam mengasupinya. Risiko kejang ini bisa muncul tanpa ada sebab yang jelas.
  3. Baik ibu atau bayi, jika kekurangan asupan kalsium juga bisa meningkatkan risiko paparan virus dan bakteri. Kalsium sangat berperan dalam menjaga sistem imunitas tubuh. Kalsium bisa menangkal berbagai bakteri, virus, dan radikal bebas.
  4. Kalsium adalah zat yang juga diberikan kepada bayi melalui ASI. Kurangnya asupan kalsium ibu menyusui membuat kualitas ASI yang diberikan menurun. Padahal, ASI adalah asupan dan makanan utama pada bayi.
  5. Kesemutan dan mati rasa juga bisa menjadi tanda jika seorang ibu menyusui kekurangan asupan kalsium. Itu efek dari sistem saraf yang kekurangan asupan kalsium. Ini karena otot melemah, detak jantung juga menjadi tidak teratur.
  6. Saat menyusui, kalsium yang ada dalam tubuh juga diserap oleh si bayi. Sering mengalami sakit gigi bisa menjadi tanda jika asupan kalsium di dalam tubuh ibu kurang. Karena bayi butuh kalsium lebih, jika tidak ada maka tubuh akan mengambilnya dari cadangan.
  7. Terganggunya sistem saraf karena kekurangan kalsium juga bisa berimbas pada kualitas tidur seorang ibu. Gangguan sistem saraf membuat jantung berdetak tidak teratur. Efeknya, ibu menyusui bisa mengalami susah tidur.

Memenuhi Kebutuhan Kalsium untuk Ibu Menyusui

Betapa pentingnya kalsium bagi ibu menyusui. Asupannya tidak hanya dibutuhkan pada masa kehamilan. Ternyata, saat menyusui pun, kalsium tetap menjadi asupan pertama yang tidak boleh dilupakan. Maka, penting bagi ibu menyusui untuk memenuhi kebutuhan kalsiumnya.

Langkah mudah yang bisa diambil untuk memenuhi kebutuhan kalsium adalah dengan mengasupi tubuh dengan makanan yang tinggi kalsium. Kebanyakan, nutrisi ini bisa didapat melalui produk susu, sayuran hijau, makanan laut, dan kacang-kacangan. Ada baiknya, jika jenis makanan tersebut dimasukkan ke dalam catatan belanja bulanan.

Selain itu, kalsium juga bisa didapat melalui suplemen dan air mineral. Jika dibutuhkan, ibu menyusui bisa mengonsumsi suplemen kalsium hingga 2 kali sehari. Air mineral juga mengandung kalsium, bisa diminum sebanyak 8-10 gelas setiap harinya. Tentunya, kedua asupan ini bisa dikombinasikan dengan makanan alami yang mengandung kalsium.

Susu Kambing Merapi Gold

BELI SEKARANG

Untuk mengasupi kalsium, ibu menyusui juga bisa mengandalka Susu Kambing Merapi yang lezat. Susu kambing memiliki kadar kalsium dan protein yang lebih banyak daripada susu sapi. Molekul susunya yang ramah dan lebih rendah laktosa membuatnya tidak menyebabkan alergi. Susu kambing termasuk booster ASI yang baik untuk ibu menyusui.

Bukan Susu Kambing Biasa

Lebih Berkhasiat

Tidak hanya lezat, Susu Kambing Merapi juga berkhasiat. Beberapa keluhan penyakit terbantu dengan minum Susu Kambing Merapi.