Sudah menjadi tradisi keluarga Indonesia untuk menikmati hidangan daging kambing dan sapi saat Hari Raya Idul Adha. Sayangnya, bagi penderita asam urat, makanan adalah hal yang harus diseleksi dengan ketat. Pertanyaannya, apakah penderita asam urat boleh makan daging kambing dan sapi?
Termasuk hal yang sulit untuk menahan diri dari godaan hidangan lezat khas Idul Adha. Sate, gulai, rendang, tongseng, semuanya terlihat sangat nikmat bukan? Masalahnya, purin untuk pasien asam adalah penyebab kambuhnya nyeri sendi, sehingga hal tersebut menjadi kebimbangan tersendiri.
Daftar Isi
Asam Urat Boleh Makan Daging Kambing?
Mengutip dari laman Halodoc, kandungan purin dalam daging-dagingan tergolong sedang. Untuk itu, penderita asam urat masih boleh mengonsumsi daging kambing dan sapi. Berapa batasannya? Maksimal sekitar 170 gram setiap harinya, dan akan lebih baik jika memilih bagian rendah lemak.
Karena asam urat dalam darah sebetulnya bisa larut melalui urine. Namun, ketika produksi asam urat dalam tubuh berlebihan, ginjal hanya mampu melepaskan dalam jumlah yang sedikit. Karena itu, asam urat akhirnya akan menumpuk dan membentuk kristal penyebab nyeri pada persendian.
Melansir dari detikHealth, dr. Ari Fahrial Syam, Sp.PD-KGEH dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo berkata, jika memakan daging kambing sewaktu hari raya tentu saja boleh-boleh saja. Yang menjadi masalah menurut dr. Ari adalah jeroan yang biasanya kita santap bersama daging kurban tersebut.
Jeroan Mengandung Tinggi Purin
Daging jeroan memang memiliki rasa yang sangat enak, apalagi dengan menyantapnya di dalam menu sup, soto, atau dalam bentuk gorengan. Jeroan sendiri adalah semua yang termasuk organ dalam dari hewan potong yang lazim kita konsumsi. Sayangnya, jeroan tidak baik untuk pesakit asam urat.
Menurut dr. Ari Fahrial, selain mengonsumsi daging dan lemak hewan kurban, kebiasaan kita juga memperbanyak konsumsi jeroannya, seperti hati, otak, paru, usus, hingga limpa. Jeroan itulah yang tinggi akan purin dan dapat meningkatkan kadar asam urat kita, inilah yang menjadi masalahnya.
Supaya Asam Urat Tidak Kambuh saat Idul Adha
Meski daging kambing mengandung purin dalam jumlah sedang, dampaknya terhadap penderita asam urat bisa saja bervariasi. Setiap orang pastinya merespons hal tersebut dengan berbeda-beda. Beberapa orang, sesuai keparahan, mungkin bisa memakan daging kambing dalam jumlah lebih banyak.
Beberapa orang lainnya mungkin hanya sanggup memakannya dengan porsi yang lebih sedikit. Untuk itu, wajib bagi penderita asam urat untuk membatasi jumlah daging dalam satu porsi makan. Pastikan tidak memakannya secara berlebihan. Aturlah pola makan dan jangan memakannya terlalu sering.
Untuk mengurangi takaran dagingnya, penderita asam urat bisa mengombinasikannya dengan buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian. Tidak lupa juga untuk tetap menjaga berat badan yang ideal. Jadi, apakah asam urat boleh makan daging kambing? Boleh, tapi hindari jeroan dan batasi takaran.
Redakan Asam Urat dengan Susu Kambing
Agar penyembuhan lebih efektif, penderita asam urat bisa mengonsumsi susu kambing. Meski susu kambing tidak berperan langsung dalam menurunkan kadar asam urat, namun ia dapat membantu regenerasi jaringan sendi yang meradang, membantu penyembuhan nyeri secara pasti dan alami.
Susu kambing mengandung tinggi protein, lebih tinggi daripada susu sapi. Selain meregenerasi sel sendi yang meradang, protein susu kambing juga bagus untuk melenturkan kekakuan jaringan otot sendi akibat tumpukan asam urat. Sehingga, persendian bisa bergerak dengan lebih baik dan aktif.
Kandungan gizinya juga dapat memperbaiki sistem metabolisme tubuh. Gangguan metabolisme bisa menyebabkan asam urat tidak tercerna secara sempurna. Akhirnya, menimbulkan penumpukan di dalam jaringan tubuh. Berminat untuk mencoba khasiat dari nutrisi lengkap susu kambing etawa?