Susu adalah suplemen tambahan terbaik untuk anak. Hal itu karena susu mengandung berbagai nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh. Sediaannya dalam bentuk cairan juga membuatnya mudah diserap. Pada usia anak, pertumbuhan sedang dalam masa yang pesat. Anak sudah mulai aktif melakukan eksplorasi pada lingkungan sekitar, rasa ingin tahunya sedang tingggi. Asupan gizi yang cukup akan mendukung perkembangan dan memastikan sistem kekebalan tubuhnya.
Susu formula yang tersedia di pasaran, kebanyakan berasal dari susu sapi. Hal tersebut menyebabkan masalah ketika ternyata anak menolak atau alergi terhadap susu sapi. Mencari solusi dan alternatif susu sapi mungkin sedikit lebih sulit. Beberapa ibu memilih alternatif susu kambing untuk masalah tersebut. Tapi, apakah pilihan tersebut sudah tepat?
Perbedaan Susu Kambing dan Sapi
Susu kambing dan susu sapi sebenarnya memiliki banyak kemiripan, tapi ada beberapa perbedaan pada nutrisinya. Perbedaan ini, seperti pada jumlah besarnya vitamin, mineral, dan asam lemak yang terkandung, yang kandungannya bermanfaat untuk anak. Diketahui, kalsium pada susu kambing lebih banyak. Secara keseluruhan, menurut penelitian yang dipublikasikan di British Journal of Nutrition menyebutkan bahwa susu kambing memberi hasil pertumbuhan dan nutrisi yang tidak berbeda dengan susu sapi.
Jika anak memiliki alergi terhadap protein susu, sayangnya jika berpindah ke susu kambing tidak akan menjamin anak mentoleransinya. Tapi, penelitian yang dipublikasikan di Journal of Nutrition and Health Sciences pada tahun 2016 mengatakan bahwa sebagian besar orang dengan alergi susu sapi dapat mentoleransi susu kambing. Anak bisa mencoba dalam takaran yang sedikit terlebih dahulu untuk memastikan efek samping tidak terjadi.
Berbeda jika anak hanya sensitif terhadap laktosa pada susu sapi, atau sering disebut sebagai intoleransi laktosa. Gejalanya adalah merasa mual dan kembung setelah minum susu sapi. Intoleransi tersebut bisa diatasi dengan susu kambing. Jika dibandingkan, susu kambing memang mengandung laktosa yang lebih sedikit. Jumlah yang sedikit ini memudahkan anak mencerna susu, dan mengurangi risiko mual dan kembung setelah meminumnya.
Beberapa penelitian juga menyebutkan bahwa susu kambing bisa bermanfaat untuk alergi, eksim, asam lambung, dan kondisi medis lainnya. Yang pasti, manfaat paling terbukti secara ilmiah adalah daya cerna dan daya serap nutrisinya yang lebih mudah dibanding susu sapi. Hal tersebut juga disinyalir membuat efek positif untuk kesehatan lambung dan usus.
Keamanan Susu Kambing untuk Anak
Sesuai pembahasan sebelumnya, walau tidak menjamin sepenuhnya, tapi sebagian besar anak akan bisa menerima susu kambing. Bisa dibilang, susu kambing adalah solusi terdekat yang masih mirip dengan susu sapi. Sebagai catatan, walau susu kambing aman dan bisa menjadi pilihan untuk anak, seharusnya untuk anak di bawah satu tahun jangan diberi susu selain ASI. Sistem pencernaannya belum siap untuk mengolahnya.
Dalam memilih susu kambing juga tidak bisa sembarangan, sebisa mungkin hindari susu mentah. Hal itu karena susu mentah tidak melewati proses pasteurisasi, bisa saja mengandung bakteri jahat yang berbahaya. Sumber bakteri tersebut bisa saja menyebabkan penyakit, apalagi sistem kekebalan anak dinilai masih rentan. Hal tersebut telah dibahas pada seri artikel tentang susu kambing mentah dan susu kambing olahan yang telah rilis di situs ini.
Saat ini, telah banyak sediaan susu kambing bubuk yang bisa dijadikan pilihan. Seperti pada merek Susu Kambing Merapi yang bisa didapatkan dengan harga murah. Rasanya lebih creamy dan lezat, manfaat kesehatannya juga lebih tinggi, dan tentunya aman untuk anak-anak karena produknya telah terdaftar dan lulus uji BPOM.
Penutup
Sebagian besar susu di pasaran berasal dari susu sapi, tapi sudah banyak formula susu kambing yang tersedia di pasaran, salah satunya Susu Kambing Merapi. Anak dengan masalah alergi pada susu sapi, bisa mempertimbangkan untuk berganti ke susu kambing. Susu kambing hampir mirip dengan susu sapi, tapi lebih ringan dan mudah dicerna tubuh. Selain itu, penting untuk berkonsultasi ke dokter gizi karena kebutuhan setiap anak bisa saja berbeda.