Cara Memilih Susu yang Tepat dan Terbaik untuk Memenuhi Kebutuhan Nutrisi Anak

Cara Memilih Susu yang Tepat dan Terbaik untuk Memenuhi Kebutuhan Nutrisi Anak

Secara umum, susu adalah sumber nutrisi yang penting dan bisa menjadi bagian dari pola makan yang seimbang. Dalam jumlah yang cukup. susu bisa memberikan manfaat kesehatan yang begitu signifikan, terutama dalam hal kesehatan tulang dan pertumbuhan tubuh. Biasanya, susu diperoleh dari hewan seperti sapi, kambing, domba, dan kerbau. Susu hewani tersebut mengandung berbagai gizi esensial yang dibutuhkan oleh tubuh manusia, utamanya kalsium dan protein yang tinggi, selain itu berbagai vitamin dan mineral lainnya juga ditemukan pada produk hewani tersebut.

Meskipun demikian, preferensi susu bagi setiap anak bisa berbeda. Satu anak bisa jadi tidak cocok dengan susu yang dikonsumsi anak lainnya. Setiap anak, atau biasanya dalam kelompok umur tertentu memiliki kebutuhan harian masing-masing. Begitu juga pada beberapa anak lebih cocok jika meminum susu rendah kalori, atau mungkin memiliki alergi pada jenis susu tertentu. Lalu, bagaimana cara memilih susu terbaik untuk anak?

Memilih Susu yang Tepat

1. Hindari Susu Kental Manis

Susu kental manis sebenarnya kurang dianjurkan untuk anak. Susu jenis ini lebih cocok disebut sebagai pemanis dengan aroma susu. Kandungan gula pada susu jenis ini begitu tinggi, melebihi takaran susu yang terkandung. Justru, kelebihan susu kental manis ini, dapat menyebabkan risiko kesehatan seperti obesitas, diabetes, dan gangguan metabolik lainnya. Konsumsi gula berlebih bagi anak juga dapat menyebabkan risiko penyakit gigi.

Susu kental manis, umumnya melewati proses pengolahan panjang. Kandungan nutrisinya menjadi berkurang jauh, dan jika dijadikan sumber nutrisi utama, anak akan banyak kehilangan takaran nutrisi yang sebetulnya bisa didapat saat mengonsumsi susu jenis lainnya. Usia anak tidak dianjurkan untuk menerima gula sebanyak lebih dari enam sendok setiap harinya. Selaras dengan hal itu, kandungan gula pada susu kental manis bisa dua hingga tiga kali lebih banyak dari susu lainnya.

2. Pilih Sesuai Usia

Usia anak harus diperhatikan agar bisa mendapat manfaat maksimal saat meminum susu. Anak adalah masa ketika sistem pencernaannya sedang bertumbuh. Organ dalamnya masih rapuh dan sangat sensitif terhadap serangan bakteri. Anak dengan usia di bawah lima tahun seharusnya tidak diberi asupan susu mentah yang langsung diperah dari hewan tanpa proses pasteurisasi. Pada pembahasan sebelumnya tentang susu mentah atau susu olahan diketahui bahwa susu mentah dapat mengandung sumber bakteri, sedangkan sistem imunitas anak belum terlalu kuat.

Selain itu, perhatikan perkembangan tubuhnya. Jika pada usia tertentu anak memiliki tendensi terhadap obesitas, susu sapi rendah lemak atau susu kambing lebih direkomendasikan. Tentu saja, hindari susu kental manis karena kandungan gula yang tinggi dapat memperparah tendesi obesitas anak.

3. Perhatikan Jenis Susu

Secara keseluruhan, susu sapi atau susu kambing adalah susu terbaik bagi anak karena mengandung varian nutrisi yang lengkap. Susu kambing bisa dijadikan pilihan utama karena gula laktosa yang lebih sedikit dan molekul lemak yang lebih kecil dapat lebih mudah dicerna oleh sistem pencernaan anak. Selain itu, susu kambing lebih ramah terhadap alergi. Secara umum, kandungan nutrisi susu sapi atau kambing hampir sama.

Jika anak menolak susu hewani, susu yang bisa menjadi alternatif adalah susu kedelai, susu almond, susu kacang hijau, dan sejenisnya. Di sisi lain, lengkapi juga kebutuhan nutrisinya dengan makanan dan minuman yang sesuai dengan empat sehat, lima sempurna.

4. Takaran Sesuai Usia

Sesuatu yang berlebihan atau kurang tidak baik untuk kesehatan, hal ini juga berlaku saat mengonsumsi susu. Meminum susu tentu sangat baik untuk pertumbuhan anak, tapi konsumsi berlebih atau kurang justru bisa memberi dampak buruk. Dilansir dari Hello Sehat, untuk anak berumur 2-3 tahun, takaran yang direkomendasikan adalah 480 mili. Sementara untuk kelompok umur 4-8 tahun, sedikit lebih banyak ke 600 mili. Anak menginjak umur remaja dengan rentang 9-18 tahun lebih baik 720 mili setiap harinya.

5. Alternatif Intoleransi Laktosa

Beberapa anak mungkin mengalami gejala seperti perut kembung, sakit perut, mual, muntah, hingga yang paling parah mengalami diare setelah meminum susu sapi. Hal itu bisa terjadi karena senyawa laktase yang dihasilkan usus anak tersebut sedikit, tidak seperti anak lainnya. Laktase ini berperan dalam memecah laktosa pada susu hewani, jika jumlah laktase tidak cukup, maka laktosa tidak terpecah dan akan berubah menjadi gas yang menyebabkan gejala yang disebutkan tadi.

Beberapa anak yang mengalami intoleransi laktosa biasanya masih bisa mengonsumsi susu kambing. Susu kambing bisa menjadi alternatif karena kandungan nutrisinya relatif mirip. Jika tidak, anak bisa diberikan asupan susu nabati, seperti susu kedelai, susus almond, dan sejenisnya. Ini bisa menjadi solusi mual setelah minum susu yang diderita anak.

Penutup

Itulah cara memilih susu yang tepat dan terbaik untuk memenuhi kebutuhan nutrisi pada anak. Ternyata ada banyak aspek yang harus diperhatikan. Aspek tersebut harus diketahui sebelum mulai membiasakan anak minum susu. Hal tersebut penting karena setiap anak mempunyai kebutuhan nutrisi yang berbeda.

Susu Kambing Merapi bisa menjadi pilihan yang cocok untuk anak. Susunya berasal dari kambing etawa murni yang diproses secara khusus agar bakteri di dalamnya mati. Kandungan kalsium, vitamin D, dan fosfor yang tinggi bisa membantu tumbuh kembang anak agar menjadi anak sehat dan cerdas dambaan keluarga.

 

Bukan Susu Kambing Biasa

Lebih Berkhasiat

Tidak hanya lezat, Susu Kambing Merapi juga berkhasiat. Beberapa keluhan penyakit terbantu dengan minum Susu Kambing Merapi.