Tentu kita semua setuju, kebanyakan obat kimia memiliki rasa yang pahit. Untuk mengatasinya, sebagian orang memilih untuk meminum obat dengan susu. Hal itu memang mampu meredakan rasa pahit pada obat, namun ternyata, campuran antara keduanya memiliki efek negatif bagi obat.
Susu adalah minuman paling sehat bagi tubuh. Bagaimana tidak, susu mengandung variasi nutrisi yang sangat lengkap. Rutin meminum susu akan membuat tubuh kuat dan sehat. Namun, mungkin kita belum mengetahui, beberapa zat di dalam obat bisa berinteraksi ketika dicampur dengan susu.
Daftar Isi
Minum Obat dengan Susu
Jika kita pernah meminum obat dengan susu, sekilas memang tidak ada efek samping yang muncul, semuanya terasa baik-baik saja. Sebenarnya, kita memang boleh minum obat dengan susu, aktivitas itu tidak berbahaya. Meski tidak berbahaya, namun susu tidak dianjurkan untuk beberapa jenis obat kimia.
Susu bisa menimbulkan interaksi bermacam-macam pada obat. Mulai dari penurunan kerja obat, efek samping yang lebih ringan atau justru lebih buruk, hingga terganggunya penyerapan obat dan metabolismenya di dalam tubuh. Interaksi ini bisa muncul tanpa sengaja karena ketidaktahuan kita.
Bahkan, penelitian yang terbit dalam jurnal Clinical Therapeutics menyebut, interaksi antara obat tertentu dengan susu bisa menyebabkan kegagalan dalam pengobatan, menyebabkan pasien perlu pengobatan tambahan. Meski demikian, interaksi susu ini tidak terjadi pada semua jenis obat kimia. Kita perlu mengetahui, obat apa saja yang boleh dan tidak boleh bersanding dengan susu.
Obat yang Boleh Diminum dengan Susu
Interaksi zat ketika minum obat dengan susu tidak berlaku mutlak untuk semua jenis obat. Ada beberapa jenis obat yang aman bersanding dengan susu. Seperti kita ketahui, susu terutama susu kambing memiliki khasiat yang bagus untuk pencernaan, sehingga efektif untuk obat berikut ini.
1. Kortikosteroid
Melansir dari laman Hello Sehat, obat kortikosteroid, seperti prednisolone dan dexamethasone dapat menyebabkan iritasi lambung dan peningkatan risiko osteroporosis sebagai efek samping. Susu yang kita konsumsi bersama obat ini, bisa membantu mencegah iritasi lambung yang asam.
Tidak hanya itu, susu juga bisa mengembalikan asupan kalsium yang hilang karena efek samping obat kortikosteroid. Sehingga, susu juga bisa mencegah terjadinya osteoporosis, khususnya pada pasien berumur tua yang kepadatan tulangnya tentu sudah jauh berkurang dari yang seharusnya.
2. NSAID & Aspirin
Obat NSAID atau nonsteroidal anti-inflamatory drugs seperti diklofenak, ibuprofen, naproxen, dan aspirin bisa menyebabkan iritasi pada lambung, sehingga meningkatkan risiko terjadinya gastritis, luka lambung, hingga perdarahan lambung sebagai efek sampingnya. Minum obat NSAID dengan susu bisa membantu mengurangi iritasi pada lambung.
3. Obat HIV
Melansir dari laman Hello Sehat, jenis obat HIV seperti ritonavir memerlukan asupan makanan di dalam perut dan usus. Tujuannya, agar obat bisa terserap dengan baik ke dalam darah. Obat ini bisa diminum bersamaan dengan susu untuk meredakan rasa pahit, sehingga nyaman di lidah.
Obat yang Tidak Diminum dengan Susu
Berbeda dengan obat sebelumnya, jenis obat berikut bisa berinteraksi dengan kalsium pada susu. Interaksi ini bisa mengganggu penyerapan kandungan obatnya, juga berpotensi untuk mengurangi efektivitas penyembuhannya. Untuk itu, hindari susu jika sedang mengonsumsi obat berikut ini.
1. Suplemen Zat Besi
Zat besi adalah mineral penting yang berperan di dalam sel darah merah sebagai pengangkut oksigen ke seluruh tubuh. Biasanya, wanita hamil, mentruasi, pendonor darah, hingga penderita sindrom malabsorbsi memerlukan suplemen ini. Jika tidak, mereka berisiko menderita anemia.
Ada bermacam-macam jenis suplemen zat besi, seperti ferrous sulfate dan ferrous gluconate. Namun, konsumen obat ini tidak boleh mengonsumsinya bebarengan dengan susu. Kalsium di dalam susu dapat mencegah tubuh dalam menyerap zat besi dari obat yang dikonsumsi.
2. Antibiotik
Antiotik adalah jenis obat yang berguna untuk melawan infeksi akibat bakteri. Obat ini akan menghentikan pertumbuhan bakteri sekaligus membunuhnya. Tubuh memerlukan antibiotik ketika sistem kekebalan tubuh tidak lagi kuat untuk mencegah dan menghancurkan bakteri dari infeksi.
Jenis obat antibiotik sendiri ada bermacam-macam, seperti tetracycline, ciprofloxacin, hingga jenis levoflaxcin. Sayangnya, minum obat antibiotik dengan susu sangat tidak dianjurkan. Kalsium dapat mengganggu penyerapannya, ditakutkan susu malah akan memperlambat pengobatan infeksi.
3. Obat Tiroid
Hormon tiroid berperan dalam mengontrol bagaimana tubuh menggunakan energi. Hormon ini bisa memengaruhi hampir semua organ tubuh. Obat untuk gangguan tiroid, seperti levothyroxine terbukti bisa berinteraksi dengan kalsium. Susu bisa memengaruhi cara tubuh dalam menyerap obat ke dalam tubuh.
Mungkin masih banyak jenis obat yang berinteraksi dengan susu. Agar hal buruk tidak terjadi, selalu tanyakan kepada dokter atau apoteker mengenai cara minum obat yang benar, termasuk jarak minum obat. Lebih-lebih, tanyakan apakah obat tersebut boleh meminumnya bersama susu?
Jarak Aman Minum Obat dan Susu
Air putih adalah cairan terbaik untuk menemani konsumsi obat. Pasalnya, air putih tidak memiliki keterikatan dengan zat lain, sehingga tidak akan mengganggu penyerapan obat di dalam tubuh. Susu boleh diminum setelah minum obat, namun beri jarak antara minum obat dan susu 3-4 jam.
Sehingga, penyerapan obat di dalam tubuh tidak terhambat. Kita bisa mengambil manfaat yang optimal dari obat tersebut. Dengan begitu juga, kita tetap bisa menikmati Susu Kambing Merapi yang nikmat dengan hati yang tenang tanpa harus mengorbankan kondisi utama kesehatan.