Seiring bertambahnya usia dan semakin sibuknya aktivitas, sangat wajar jika masalah tulang bisa timbul karena pelumas alami pada sendi berkurang. Ini berpotensi mengakibatkan osteoarthritis, alias peradangan pada persendian. Namun, apa jadinya jika radang sendi menyerang usia muda?
Sendi adalah titik yang mempertemukan dua atau lebih tulang dalam tubuh. Keberadaan sendi memungkinkan tubuh bergerak dengan mudah dan lancar. Sendi berfungsi sebagai penghubung antara tulang-tulang dan memfasilitasi mobilitas tubuh kita. Sepenting itu memang fungsinya, maka saat sendi meradang akan menganggu banyak aktivitas kita.
Daftar Isi
Mengenal Apa itu Radang Sendi
Banyak anggapan jika radang sendi adalah penyakit orang tua. Faktanya, penyakit ini sangat bisa menyerang anak muda. Radang sendi adalah kondisi yang timbul karena penipisan dan kerusakan pada tulang rawan. Tulang rawan ini menjadi bantalan untuk mengurangi gesekan di persendian.
Saat kualitas tulang rawan menurun secara bertahap, dalam jangka panjang itu akan menyebabkan radang sendi muncul. Ketika tulang rawan sudah rusak, maka tulang-tulang yang bersinggung akan mulai bergesekan satu sama lain. Tak hanya tulang rawan, efek ini juga memengaruhi struktur sendi.
Konsekuensinya, perubahan pada tulang dan kerusakan pada jaringat ikat yang mengikat sendi dan melekatkan otot pada tulang bisa terjadi. Pada akhirnya, hal ini akan menyebabkan peradangan di bagian sendi. Ini kerap terjadi pada sendi dalam tubuh, seperti bahu, panggul, siku, hingga lutut.
Penyebab Radang Sendi di Usia Muda
Pada usia muda, gejala radang sendi atau osteoarthritis bisa agak berbeda dari gejala pada orang tua biasanya. Seringnya, anak muda akan lebih sering menderita radang sendi pada bagian yang sering digunakan beraktivitas dan menahan beban, seperti lutut, pinggul, hingga pergelangan.
Selain itu, anak muda yang menderita penyakit ini kemungkinan akan sulit dalam berjalan, jongkok, gerak terbatas, cepat lelah, sendi nyeri, hingga gampang jatuh. Namun, meski demikian, gejala tiap orang bisa saja berbeda. Adapun penyebab radang sendi di usia muda adalah sebagai berikut!
1. Faktor Keturunan
Benar, beberapa jenis radang sendi seperti osteoarthritis memiliki predisposisi genetik. Itu artinya, orang yang memiliki orang tua atau saudara dengan penyakit ini, lebih berisiko mengalami hal yang sama. Faktor genetik ini memengaruhi struktur dan fungsi tulang rawan. Kelainan genetik ini dapat membuat tulang rawan lebih rentan terhadap kerusakan.
2. Obesitas
Memiliki berat badan yang berlebih dapat menyebabkan tekanan ekstra pada bagian persendian yang menjadi tumpuan, seoertu pinggul, lutut, hingga tulang belakang. Hal ini dapat mempercepat kerusakan sendi, serta meningkatkan berbagai risiko sendi, seperti osteoarthritis, gout, dan nyeri.
Setiap kilogram berat badan berlebih, bisa memberi tekanan tambahan 4 kilogram pada lutut saat berjalan dan 6 kilogram saat berlari. Selain itu, kelebihan berat badan dapat melemahkan otot-otot sekitar sendi, yang membuat sendi lebih rentan terhadap kerusakan.
3. Kurang Olahraga
Gaya hidup sedentari, suka duduk dalam waktu yang lama juga dapat meningkatkan risiko radang sendi, khususnya pada bagian punggung bawah. Kurang olahraga menjadikan otot melemah. Lama duduk juga meningkatkan tekanan pada sendi punggung bawah. Terlebih, kurang olahraga juga bisa menyebabkan obesitas dan memperparah radang sendi yang sudah ada.
4. Olahraga Berlebihan
Olahraga berlebihan dapat membebani persendian, utamanya pada sendi yang menopang berat badan, seperti lutut, pinggul, dan tulang belakang. Beban yang berlebihan bisa memicu kerusakan tulang rawan. Olahraga tanpa aturan juga meningkatkan risiko cedera dan peradangan tubuh.
Namun, olahraga jika dilakukan secara teratur sebenarnya bermanfaat untuk kesehatan sendi. Olahraga dapat memperkuat otot, meningkatkan fleksibilitas, dan mengurangi risiko osteoporosis. Kuncinya adalah dengan memilih jenis olahraga yang tepat dengan intensitas dan durasi bertahap.
5. Cedera
Penyebab paling umum radang sendi di usia muda adalah cedera. Kecelakaan, olahraga kontak, atau postur tubuh yang buruk bisa menjadi penyebab radang sendi usia muda. Cedera merusak tulang rawan, biasanya ditandai dengan rasa nyeri, kaku, hingga bengkak pada persendian.
Beberapa jenis cedera sendi yang meningkatkan risiko radang sendi adalah keseleo, ligamen robek, patah tulang, dan dislokasi sendi. Keseleo dan ligamen robek sering terjadi pada pergelangan kaki, lutut, dan siku. Patah tulang sering terjadi pada pergelangan dan pinggul. Sementara dislokasi sendi sering terjadi pada bahu, pinggul, dan lutut.
Cara Mencegah & Mengatasi Radang Sendi
Selain berbagai faktor di atas, semakin tua tubuh akan mengalami pengapuran tulang. Tulang rawan akan semakin menipis akibat penggunaan terus-menerus dalam jangka panjang. Kondisi radang sendi biasanya baru akan muncul di usia tua, memunculkan sel-sel penyebab radang.
Radang sendi membuat kita kesulitan beraktivitas, bahkan dalam melakukan kegiatan yang ringan sekali pun. Radang sendi bisa diatasi dengan mengonsumsi makanan bergizi seimbang, jaga berat badan yang ideal, dan hidup aktif dengan olahraga yang teratur sesuai kapasitas tubuh sendiri.
Selain itu, Susu Kambing Merapi bisa membantu memenuhi kebutuhan kalsium dan protein agar tulang, otot, dan persendian senantiasa sehat dan kuat. Asupan minuman berkhasiat ini berasal dari susu kambing etawa murni yang memiliki banyak khasiat, salah satunya mengobati radang sendi.